KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bakal melakukan kunjungan ke Tunisia dan Maroko sehabis Lebaran. Tujuannya, mengkaji potensi memperbanyak ekspor produk olahan minyak kelapa sawit (CPO) ke dua negara di benua Afrika tersebut. "Demand dari sawit itu mengikuti banyaknya jumlah penduduk. Negara di Afrika, mereka memang punya kebun dan processing, tapi impor kembali bergairah dengan harga minyak dunia yang semakin membaik," jelas Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Keberlanjutan Gapki Togar Sitanggang, Rabu (30/5). Togar melanjutkan, produk minyak kelapa sawit (CPO) yang bakal dikaji untuk ekspor ke benua tersebut bukan dalam bentuk bahan mentah, namun sudah jadi produk olahan alias refined palm oil seperti minyak goreng dalam bentuk kemasan dan jerigen.
Pengusaha sawit kaji ekspor ke Afrika
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bakal melakukan kunjungan ke Tunisia dan Maroko sehabis Lebaran. Tujuannya, mengkaji potensi memperbanyak ekspor produk olahan minyak kelapa sawit (CPO) ke dua negara di benua Afrika tersebut. "Demand dari sawit itu mengikuti banyaknya jumlah penduduk. Negara di Afrika, mereka memang punya kebun dan processing, tapi impor kembali bergairah dengan harga minyak dunia yang semakin membaik," jelas Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Keberlanjutan Gapki Togar Sitanggang, Rabu (30/5). Togar melanjutkan, produk minyak kelapa sawit (CPO) yang bakal dikaji untuk ekspor ke benua tersebut bukan dalam bentuk bahan mentah, namun sudah jadi produk olahan alias refined palm oil seperti minyak goreng dalam bentuk kemasan dan jerigen.