JAKARTA. Pengusaha sawit merespon rencana pemerintah mengkaji harga bea keluar crude palm oil (BK CPO). Dengan bea keluar (BK) serendah mungkin atau 0%, maka margin yang didapatkan lebih tinggi. Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, pemerintah sudah sewajarnya menetapkan bea keluar serendah mungkin, dalam kondisi harga jual CPO saat ini melandai. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah menargetkan ekspor tumbuh 300% sampai tahun 2019. "Cara mendorong ekspor ya salah satunya dengan tidak menaikan BK CPO. Sehingga harga jual lebih kompetitif dan ekspor naik. Ekspor CPO yang paling realistis untuk menaikan cadangan devisa. Sebab, ekspor CPO tidak menggunakan bahan baku impor," kata Joko pada Jumat (13/4).
Pengusaha sawit senang BK CPO dikaji ulang
JAKARTA. Pengusaha sawit merespon rencana pemerintah mengkaji harga bea keluar crude palm oil (BK CPO). Dengan bea keluar (BK) serendah mungkin atau 0%, maka margin yang didapatkan lebih tinggi. Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, pemerintah sudah sewajarnya menetapkan bea keluar serendah mungkin, dalam kondisi harga jual CPO saat ini melandai. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah menargetkan ekspor tumbuh 300% sampai tahun 2019. "Cara mendorong ekspor ya salah satunya dengan tidak menaikan BK CPO. Sehingga harga jual lebih kompetitif dan ekspor naik. Ekspor CPO yang paling realistis untuk menaikan cadangan devisa. Sebab, ekspor CPO tidak menggunakan bahan baku impor," kata Joko pada Jumat (13/4).