Para pelaku usaha produk seni kriya atau handycraft mengalap cuan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sejak dollar AS menguat, omzet usaha eksportir seni kriya naik hingga 20%. Hanya, bersamaan dengan itu, daya beli di pasar ekspor juga melemah akibat krisis ekonomi global. Dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ibarat dua sisi mata uang bagi para pelaku usaha. Di satu sisi, pelemahan rupiah bisa membuat pengusaha yang mengandalkan pasokan bahan baku impor sempoyongan. Di sisi lain, pelaku usaha yang mengandalkan pasar ekspor bisa meraup cuan dari selisih penguatan dollar AS terhadap rupiah. Efek positif penguatan dollar itu yang kini dirasakan para pelaku usaha kerajinan tangan di Indonesia. Salah satunya adalah Manampin Girsang, pengusaha seni kriya dengan bendera usaha Gabe Handycraft Indonesia.
Pengusaha seni kriya meraup berkah dollar
Para pelaku usaha produk seni kriya atau handycraft mengalap cuan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sejak dollar AS menguat, omzet usaha eksportir seni kriya naik hingga 20%. Hanya, bersamaan dengan itu, daya beli di pasar ekspor juga melemah akibat krisis ekonomi global. Dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ibarat dua sisi mata uang bagi para pelaku usaha. Di satu sisi, pelemahan rupiah bisa membuat pengusaha yang mengandalkan pasokan bahan baku impor sempoyongan. Di sisi lain, pelaku usaha yang mengandalkan pasar ekspor bisa meraup cuan dari selisih penguatan dollar AS terhadap rupiah. Efek positif penguatan dollar itu yang kini dirasakan para pelaku usaha kerajinan tangan di Indonesia. Salah satunya adalah Manampin Girsang, pengusaha seni kriya dengan bendera usaha Gabe Handycraft Indonesia.