Pengusaha siap pasok kebutuhan BBN



JAKARTA. Produsen biodiesel meminta pemerintah segera merealisasikan paket kebijakan ekonominya, terutama dalam menggenjot penggunaan bahan bakar nabati (BBN) di dalam negeri. Mereka mengaku siap memasok kebutuhan biodiesel jika ada mandatori atau kewajiban campuran biodiesel ke solar naik dari 5% menjadi 10%.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan mengatakan kesiapannya tersebut. Dia menghitung, dengan kewajiban campuran BBN ke solar sebesar 10%, maka kebutuhan biodiesel per tahun mencapai 3,3 juta kiloliter.Jumlah itu dihitung dari kebutuhan solar di Indonesia yang mencapai sebesar 33 juta kiloliter (kl) per tahun.

"Kami sendiri memiliki kapasitas produksi sudah mencapai 4,8 juta kiloliter. Kami siap memasok," ujar Paulus kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (26/8).


Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa memperkirakan, kapasitas terpasang produksi biodiesel Indonesia mencapai 5,67 juta kl. "Ke depan ada rencana penambahan kapasitasĀ  3,14 juta kl," katanya. Karena itulah, dia yakin industri siap memasok kebutuhan dalam negeri.

Paulus menambahkan, walau ada penambahan, namun nantinya mekanisme penyaluran biodiesel akan sama seperti pembelian bahan bakar pada umumnya. Meskipun produsen mengaku sudah siap, namun pemerintah perlu lebih memperhatikan kesiapan infrastruktur untuk penyaluran tambahan pasokan biodiesel tersebut.

Selain ke Pertamina, produsen biodiesel juga akan memasok ke sekitar 50 pemegang izin penyaluran bahan bakar minyak lain, seperti Shell dan Total. Menurut Paulus pemerintah akan memanggil para pemegang izin penjualan bahan bakar ini, pada Rabu (28/8) untuk sosialisasi.

Seperti diketahui, pemerintah telah meluncurkan sejumlah paket stimulus untuk menangkal krisis ekonomi yang menghantui pasar keuangan dan modal Indonesia. Selain memberikan insentif fiskal, pemerintah juga berjanji untuk menaikkan batas wajib campuran biodiesel ke solar menjadi 10%. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi impor bahan bakar minyak.

Bahkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik janji untuk menaikkan campuran biodiesel ini menjadi 20%.Dengan peningkatan campuran, pemerintah berharap selain mengurangi beban impor, juga akan memperluas pasar domestik dan memperkuat usaha perkebunan dalam negeri. Dengan tiga keuntungan itu, maka diharapkan targetĀ  ekonomi semester II 2013 tetap terjaga di 5,9%-6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa