Pengusaha Tak Perhitungkan Penurunan Ekspor Kopi



JAKARTA. Penurunan ekspor kopi hingga April 2010 lalu di luar prediksi para pengusaha. Rachim Kartabrata, Sekretaris Eksekutif AEKI, sebelumnya memprediksi ekspor kopi pada April 2010 akan naik karena panen sudah mulai merata. Namun, prediksi Rachim itu ternyata meleset dari dugaan semula. Kinerja ekspor kopi belum juga membaik sejak awal 2010. Menurut Rachim, penurun-an ekspor kopi ketika awal tahun 2010 dikarenakan eksportir menggenjot ekspor produknya di akhir tahun 2009 lalu. Sehingga, awal 2010 melorot. "Jika ekspor kopi dari Lampung turun, maka ini cerminan kondisi ekspor kopi nasional," kata Rachim.Tren penurunan ekspor kopi tahun 2010 ini juga tampak dari data Kementerian Perdagangan, yang data resminya baru tersedia untuk bulan Januari dan Februari saja. Kementerian Perdagangan memasukkan dan mengelompokkan nilai ekspor kopi ke dalam kelompok komoditas yang kinerja ekspornya menurun bersama komoditas udang. Padahal, kopi dan udang saat ini merupakan dua komoditas unggulan ekspor dari Indonesia.Untuk kopi, menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor sepanjang Januari sampai Februari 2010 cuma mencapai US$ 73,6 juta. Angka tersebut melorot 28,54% dibandingkan dengan ekspor kopi pada periode yang sama 2009. Tahun lalu, nilai ekspor kopi Januari hingga Februari mencapai US$ 103 juta.Nah, dari nilai ekspor selama Januari hingga Februari 2010 sebanyak US$ 73,6 juta tersebut, sebanyak 75% hingga 80% merupakan realisasi ekspor kopi melalui pelabuhan yang ada di Lampung. Kopi ekspor dari pelabuhan di Lampung ini berasal dari wilayah barat dan kawasan selatan Sumatra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: