JAKARTA. Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengeluhkan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan komersil atau non subsidi yang mulai diberlakukan Juni ini. Mereka merasa kenaikan tarif listrik tersebut semakin memberikan tekanan yang cukup berat bagi mereka di tengah kondisi ekonomi yang sekarang sedang sulit. Ade Sudrajat, Ketua API mengatakan, biaya listrik menyumbang kontribusi yang cukup besar bagi total biaya produksi industri tekstil. "Prosentasenya mencapai 20% ketika ini dinaikkan berasa berat," kata Ade kepada KONTAN. Ade mengatakan, pengusaha tekstil hanya bisa pasrah dalam menyikapi kenaikan tarif dasar listrik non subsidi tersebut. Mereka mengaku tidak punya pilihan untuk menyiasati kenaikan tarif listrik, termasuk menaikkan harga jual.
Pengusaha tekstil keluhkan kenaikan tarif listrik
JAKARTA. Para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengeluhkan kenaikan tarif listrik bagi pelanggan komersil atau non subsidi yang mulai diberlakukan Juni ini. Mereka merasa kenaikan tarif listrik tersebut semakin memberikan tekanan yang cukup berat bagi mereka di tengah kondisi ekonomi yang sekarang sedang sulit. Ade Sudrajat, Ketua API mengatakan, biaya listrik menyumbang kontribusi yang cukup besar bagi total biaya produksi industri tekstil. "Prosentasenya mencapai 20% ketika ini dinaikkan berasa berat," kata Ade kepada KONTAN. Ade mengatakan, pengusaha tekstil hanya bisa pasrah dalam menyikapi kenaikan tarif dasar listrik non subsidi tersebut. Mereka mengaku tidak punya pilihan untuk menyiasati kenaikan tarif listrik, termasuk menaikkan harga jual.