Pengusaha unggas setuju pasokan DOC dipangkas



JAKARTA. Pelaku di sektor perunggasan setuju bila suplai ayam usia sehari atau day old chicks (DOC) diatur. Sebab sesuai siklus, peternak akan menelan kerugian akibat suplai DOC yang berlebih pasca lebaran.

Don P. Utoyo, Ketua Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) mengatakan, pihaknya mendukung langkah kementerian perdagangan (Kemdag) yang mengatur suplai DOC agar harga daging ayam ditingkat peternak tidak jatuh pasca lebaran. "Tetapi memang nanti kalaa pasca lebaran biasanya suplai akan berlebih," katanya, Kamis (12/6).

Don menceritakan, yang perlu dilindungi disektor perunggasan ini adalah peternak rakyat. Tahun lalu, pasca lebaran harga ayam bisa turun cukup besar yakni mencapai Rp 15.000 per kg hidup. Padahal biaya produksinya bisa mencapai Rp 17.000 per kg hidup-Rp 17.500 per kg hidup.


Pengatur suplai DOC tersebut adalah sebagai upaya untuk menyelamatkan peternak ayam rakyat. Dalam setahun, peternak ayam rakyat biasanya mengalami rugi hingga tujuh bulan, sedangkan untungnya lima bulan.

Kemendag sendiri akan terus memantau perkembangan harga ayam dan telur ini. Bahkan, dalam waktu dekat Kemdag akan segera mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang berisi tentang pengaturan impor bibit indukan ayam alias grand parent stock (GPS), suplai DOC, distribusi DOC hingga ke harga DOC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa