KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru akan dilantik Ssenin (16/10) esok, Gubernur Dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga S. Uno sudah menuai kritik dari pengusaha. Ikhsan Ingratubun, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) misalnya, khawatir soal kebijakan Anies-Sandi lantaran belum adanya kepastian yang terlihat dari dua pasangan ini soal kebijakan terhadap UMKM. "Melihat dua sosok ini, kami belum tahu program terhadap UMKM ini apa?" Kata Ikhsan saat dihubungi KONTAN melalui ponsel, Minggu (15/10). Membandingkan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya, Ikhsan menilai program UMKM dari Anies-Sandi yang potensinya terwujud dari OKE-OCE sekadar dagangan politik. "Kalau sebelumnya kan sudah jelas. Akan ditempatkan di tempat yang disediakan seperti di Blok S, dirapikan dan ditata," lanjut Ikhsan.
Ikhsan menilai program OKE OCE tak jelas konsepnya, lantaran baru soal pelatihan kewirausahaan yang akan dilaksanakan. Padahal menurutnya kepastian, dan kesempatan berusaha UMKM yang harus diprioritaskan. Sekadar informasi, program kampanye Anies-Sandi yaitu OKE OCE sudah masuk di APBD Perubahan 2017 yang akan diwujudkan dalam kegiatan bertajuk pelatihan kewirausahaan. "Makanya konsep OKE OCE ini yang kita belum paham. Apalagi sekarang OKE OCE ini diangkat kakak kandung pak Sandi. Tanda kutip ini kan kolusi, makanya jadi kontroversi," kata Ikhsan. Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan program-program yang dikampanyekan baru akan mulai direalisasikan pada 2018. Sementara hingga akhir tahun ia dan Anies akan fokus untuk melakukan penyerapan sisa APBD. "Garis besarnya seperti OK OCE, DP KPR 0%, KJP Plus akan diselesaikan pada 2018. Sementara hingga akhir tahun kami akan fokus bagaimana menyerap APBD," kata Sandi seusai acara penyerahan kajian Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Jumat (13/10) di Jakarta. "Tapi kalau setelah dilantik 3-4 bulan baru bekerja kan sama saja bohong," Ikhsan menanggapi. Soal Reklamasi Reklamsi juga nampaknya akan jadi pekerjaan rumah yang berat bagi Anies-Sandi mendatang. Dalam kampanyenya Anies-Sandi tegas akan mengehentikan reklamasi Jakarta. Dikonfirmasi KONTAN, Jumat (13/10) Anies hanya menyebut bahwa akan menjalankan seluruh janji kampanyenya. "Semua yang dijanjikan akan tetap dilaksanakan. (Soal reklamasi) masih ada beberapa kejian yang masih dilakukan," kata Anies kepada KONTAN seusai acara penyerahan kajian Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Jumat (13/10) di Jakarta.
Memukul rata penghentian reklamasi pun dinilai tak arif oleh Tulus Susanto, Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Properti Kadin. Tulus beranggapan demikian lantaran Jakarta masih harus menghadapi masalah kepadatan penduduk dan kebutuhan ruang untuk pemukiman. "Saya kira gubernur baru harus melihat dengan arif. Karena satu sisi ada
concern tentang lingkungan, tapi di sisi lain ada
concern soal banjir, kepadatan penduduk, kebutuhan ruang untuk pemukiman," jelas Tulus kepada KONTAN (13/10) saat dihubungi melalui ponsel. Andaikata reklamasi dihentikan pun, Anies-Sandi harus bergegas cari solusi soal pemukiman masyarakat. Kebijakan dan kepastian berusahan pun menurut Tulus jadi kunci agar para pengembang tetap dapat melaksanakan bisnisnya. "Tentu ada konsekuensinya dari penghentian reklamasi. Misalnya mengembangkan pemukiman di satelit jakarta dengan akses yang mudah ke Jakarta atau hunian vertikal yang diberikan insentif," tambah pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati