KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sosialisasi Kampanye Sadar Wisata 5.0 dilanjutkan kembali di 6 desa wisata Kawasan Bromo-Tengger-Semeru. Melalui Program yang telah berjalan sejak tahun 2022 lalu dengan dukungan penuh Bank Dunia ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mendorong kolaborasi dan sinergi dari desa-desa wisata dalam pengembangan potensi untuk peningkatan ekonomi dan meluasnya lapangan kerja. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengatakan, desa wisata tidak akan bisa berkembang sendiri tanpa sentuhan tangan warga dan para pelaku pariwisata.
Pasalnya pengalaman berwisata didapatkan tidak hanya melalui daya tarik wisata, melainkan dari pelayanan dan interaksi warga dengan wisatawan. “SDM adalah isu yang sangat penting,” tegas Florida dalam siaran persnya saat membuka kegiatan Sosialisasi di Kabupaten Malang dan Probolinggo Kamis (7/9) lalu.
Baca Juga: Menyantap Rendang di Rumah Gadang Desa Wisata Nagari Sumpur Untuk itu, menurut Florida, kolaborasi antar pemangku kebijakan terkait pengembangan desa wisata, didukung sinergi antar desa wisata pun perlu terus dilakukan untuk mengolah diversifikasi produk dan mengoptimalkan paket wisata yang dapat ditawarkan bersama. “Pariwisata akan menjadi lebih kuat dan lengkap, dapat memperpanjang masa tinggal dan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi wisatawan,” tuturnya. Florida juga menegaskan, pihaknya terus mendorong kemajuan dan kemandirian desa wisata karena perekonomian berkembang dari desa. Bertumbuhnya sektor pariwisata di desa wisata dapat mengurangi angka pengangguran dan menekan laju urbanisasi. “Harapannya, desa wisata dapat menjadi kekuatan perekonomian, tidak hanya secara regional tetapi juga secara nasional,” urainya. Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kali ini berlangsung selama 2 hari di Desa Wisata Gubugklakah, Kabupaten Malang; Desa Wisata Ngadas Sukapura dan Jetak, Kabulaten Probolinggo; Desa Wisata Ranupani, Argosari, dan Pagowan, Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Umbul Ponggok, Surga Wisata Air di Klaten yang Melimpahkan Rejeki Desa Sosialisasi berfokus untuk memberi pengenalan lebih lanjut bagi warga dan pelaku pariwisata tentang elemen penting dalam pariwisata yang meliputi Sapta Pesona, CHSE, Pelayanan Prima, dan Manajemen Konflik. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto menyatakan, pemegang kunci penting berkembangnya sebuah desa wisata adalah dari sisi SDM. “Setiap stakeholder harus kompak satu visi. Yang memiliki kesadaran wisata tidak hanya pokdarwis (kelompok sadar wisata), tapi seluruh masyarakat desa. Mereka harus tahu, bahwa desanya adalah desa wisata dan mau berbuat sesuatu agar desanya menjadi tujuan wisatawan, agar wisatawan nyaman, bahkan mengulang kunjungan,” tuturnya. Tahun ini, tahapan Sosialisasi dalam Kegiatan Kampanye Sadar Wisata melibatkan 90 desa wisata di 6 DPP (Daerah Pariwisata Prioritas) yakni Labuan Bajo, Wakatobi, Danau Toba, Lombok, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, serta Bromo-Tengger-Semeru. Dalam kesempatan sebelumnya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini M. Paham menjelaskan bagaimana program Kampanye Sadar Wisata 5.0 ditujukan untuk mendorong peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desa. "Ini peluang yang sangat bagus bagi kita untuk belajar. Peran kita harus terus dijaga supaya kita sama-sama bisa memajukan destinasi, mempromosikan, dan juga memenuhi pendekatan kualitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Warga Desa Sidomulyo Menggantung Harap Pada Wisata Desa Program Kampanye Sadar Wisata 5.0, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam peningkatan sumber daya manusia.
"Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dan menjawab keinginan dan kebutuhan spesifik dari para wisatawan saat ini," ujarnya. Melalui kegiatan ini diharapkan akan lahir para penggerak pariwisata di desa wisata, yang menumbuhkembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan, serta mengedepankan kearifan lokal yang ditopang dengan keberadaan SDM yang andal dan berdaya saing. "Desa wisata menjadi unggulan dalam pencapaian target terciptanya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024. Juga menopang target 8,5 juta kunjungan wisman dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara," ucap Sandiaga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto