Peningkatan harga komoditi dunia kalahkan kenaikan harga saham



NEW YORK. Reli tertinggi harga-harga komoditi dalam dua hari ini dibanding sejak Desember 2010, membuat bursa komoditi menjadi pemimpin di antara bursa saham, obligasi dan mata uang dollar AS pada bulan Februari ini. Sentimen krisis politik di Mesir menjadi pemicu semua kenaikan harga komoditi ini.

Indeks keuntungan total S&P GSCI untuk 24 material bahan baku naik 3,1% pada Januari 2011. Peningkatan ini terjadi dalam lima bulan berturut-turut dan menjadi yang terpanjang sejak 2004. Indeks MSCI seluruh dunia untuk ekuitas naik 1,6% termasuk dividen. Sementara indeks Dollar AS terhadap enam mata uang lainnya malah turun 1,6%. Dan Indeks obligasi pemerintah serta swasta turun 0,2% pada 28 Januari 2011.

Kenaikan bursa komoditi telah mengalahkan kenaikan di bursa saham selama tiga bulan ini, setelah Bank Sentral AS berjanji untuk membeli US$ 6 miliar tresuri. Permintaan pakaian dan makanan menjadi meningkat dan membuat harga kapas, kakao dan tembaga terkerek naik.


"Sentimen-sentimen itu benar-benar membuat harga banyak komoditi melompat. Kenaikan harga makanan memang menjadi pemicu seperti halnya yang terjadi di Afrika Utara sekarang," kata Walter Hellwing Wealth Management BB di Birmingham.

Harga kapas melompat 16% selama Januari 2011 dan menjadi kenaikan terbesar dari 24 komoditi yang diperdagangkan di S&P GSCI. Ini menjadi reli terbesar sejak 1960. Harga kapas naik lebih dari dua kali lipat pada tahun lalu dan mencapai puncaknya pada 27 Januari 2011 dengan mencapai US$ 1,7283 per bushel.

Harga beras, gandum, jagung dan kedelai di bursa komoditi naik di Chicago. Hal ini akibat spekulasi pemerintahan di negara berkembang akan meningkatkan impor setelah peningkatan harga makanan menjadi alasan munculnya protes rakyat seperti di Mesir, Tunisia, Algeria dan Yaman. Wakil Presiden Mesir Oman Suleiman kemarin telah meminta masyarakatnya yang turun ke jalan untuk mengakhiri demonstrasi. Sekitar 40 warga telah tewas dalam protes yang berakhir rusuh sejak Rabu 26/1) lalu. Sekitar 1.100 orang terluka dan stok gandum Mesir hanya akan cukup untuk konsumsi hingga Juni mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini