KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Indonesia sedang merencanakan untuk meningkatkan impor dari Amerika Serikat (AS), mencakup produk-produk pertanian dan energi sebagai upaya negosiasi tarif Trump. Namun, langkah ini diperkirakan bisa memberikan tekanan tambahan bagi neraca perdagangan. Meski potensi surplus perdagangan diprediksi akan menyempit dalam jangka pendek, penting untuk menjaga stabilitas ekspor dan harga komoditas agar dapat terhindar dari defisit. Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom Bank Danamon Indonesia, menjelaskan bahwa rencana pemerintah untuk memperbesar impor dari AS itu mencakup peningkatan pembelian pada produk pertanian seperti kedelai, jagung, dan gandum, sementara dari sumber energi, terutama LPG.
Peningkatan Impor dari AS Berpotensi Mengganggu Neraca Perdagangan Indonesia
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah Indonesia sedang merencanakan untuk meningkatkan impor dari Amerika Serikat (AS), mencakup produk-produk pertanian dan energi sebagai upaya negosiasi tarif Trump. Namun, langkah ini diperkirakan bisa memberikan tekanan tambahan bagi neraca perdagangan. Meski potensi surplus perdagangan diprediksi akan menyempit dalam jangka pendek, penting untuk menjaga stabilitas ekspor dan harga komoditas agar dapat terhindar dari defisit. Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom Bank Danamon Indonesia, menjelaskan bahwa rencana pemerintah untuk memperbesar impor dari AS itu mencakup peningkatan pembelian pada produk pertanian seperti kedelai, jagung, dan gandum, sementara dari sumber energi, terutama LPG.