Peningkatan Kompetensi guna Pemberdayaan Disabilitas ke Inklusivitas di Ruang Digital



KONTAN.CO.ID -  Inklusivitas di ruang digital menjadi wujud dari keberhasilan pemberdayaan bagi disabilitas untuk terus meningkatkan kompetensinya. Masyarakat memiliki hak yang sama untuk mengembangkan diri, baik disabilitas maupun non-disabilitas di berbagai tempat, termasuk ruang digital. Kesadaran itu perlu ditumbuhkan baik di kalangan disabilitas itu sendiri, maupun bagi pemerintah dan masyarakat sipil secara umum.

Itulah tujuan dari diadakannya workshop Literasi Digital Inklusi untuk Disabilitas yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Siberkreasi bersama Komunitas Difapedia dan UKM Peduli Difabel Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan diikuti 100 anggota Difapedia.

“Ke depannya saya berharap bahwa workshop hari ini dapat memberikan ilmu, baik secara teoritis maupun secara praktis, supaya teman-teman dapat belajar untuk menggunakan marketplace di ruang digital,” tutur Kepala Divisi Program Siberkreasi Abdurrahman Hamas Nahdly dalam sambutannya di Ruang Sidang Gedung Arsip dan Perpustakaan UGM Yogyakarta, Kamis (20/07/2023).


Tidak hanya membahas soal pemanfaatan marketplace untuk meningkatkan kompetensi bagi disabilitas, Hamas juga menyampaikan harapannya mengenai implementasi Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, termasuk Peraturan Daerah yang berisi poin-poin inklusivitas.

“Semoga inklusivitas bagi disabilitas dapat dijalani dengan penuh kesadaran dan sama-sama memanusiakan. Di awal-awal pelaksanaan pasti ada kekurangan, tapi yang terpenting kebijakan pemerintah harus mengarah ke progresivitas,” tambahnya.

Bukan hanya Hamas, acara juga diisi oleh Content Specialist Lalu Bintang Wahyu Putra yang menyampaikan mengenai ilmu-ilmu praktis dalam pembuatan konten bagi disabilitas.

“Mungkin masih banyak yang bingung soal konten mana yang harus dibuat. Kita bisa expose bagaimana kegiatan sehari-hari, seperti saat belajar, saat mengakses pelayanan publik, dan lain sebagainya. Masih jarang konten-konten seperti ini, nantinya akan menjadi mudah untuk mengenalkan soal difabel. Bisa juga membuat konten soal sejauh mana aksesbilitas yang telah disediakan untuk difabel di suatu tempat, lalu disertakan rating,” jelas Bintang.

Workshop Literasi Digital Inklusi untuk Disabilitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 dengan target 50 juta orang mendapatkan literasi digital hingga tahun 2024.

Baca Juga: Sinergi Pandu Digital Kemkominfo dengan World Friends Korea Bangun Literasi Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti