Penjaga Gawang Waspadalah! Aturan Baru Siap Ubah Strategi Permainan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dunia sepak bola, waktu adalah elemen krusial yang sering menjadi perdebatan, terutama terkait dengan praktik pemborosan waktu oleh penjaga gawang.

Baru-baru ini, badan pengatur hukum sepak bola internasional mempertimbangkan perubahan aturan signifikan yang bertujuan untuk mempercepat tempo permainan dan mengurangi praktik ini.

Penjaga Gawang dan Batas Waktu: Aturan Baru yang Diusulkan

Berdasarkan aturan saat ini, penjaga gawang yang memegang bola dengan tangan selama lebih dari enam detik dapat diberikan hukuman tendangan bebas tidak langsung. Namun, aturan ini jarang diterapkan karena sifatnya yang sulit diatur oleh wasit dan dianggap memberikan keuntungan yang berlebihan bagi tim lawan.


Baca Juga: Mohamed Salah Perpanjang Kontrak di Liverpool, Keputusan Penting bagi The Reds

Untuk mengatasi kelemahan ini, hukum baru sedang diuji coba di Premier League 2 dan kompetisi lainnya.

Aturan baru ini mengusulkan hukuman yang lebih tegas: penjaga gawang tidak diperbolehkan memegang bola lebih dari delapan detik. Jika melanggar, tim lawan akan diberikan tendangan sudut atau lemparan ke dalam, tergantung pada lokasi pelanggaran.

Uji coba awal menunjukkan hasil positif, dengan data di Malta mencatat tidak ada penjaga gawang yang melebihi waktu delapan detik pada 796 kesempatan.

Implementasi Awal dan Perluasan

Saat ini, uji coba aturan dilakukan pada kompetisi yang tidak melibatkan tim dari dua level teratas liga domestik atau pertandingan internasional senior. Jika berhasil, aturan ini dapat diterapkan di level yang lebih tinggi, termasuk liga utama di berbagai negara.

Baca Juga: Analisis Kekalahan MU dari Arsenal di Emirates, Set Piece Mematikan The Gunners

Patrick Nelson, CEO Asosiasi Sepak Bola Irlandia dan anggota dewan IFAB, menyatakan bahwa data awal menunjukkan dampak yang diinginkan, yakni mempercepat aliran permainan dan mendorong penjaga gawang untuk segera mengembalikan bola ke dalam permainan.

Penerapan aturan ini diperkirakan akan mengubah perilaku penjaga gawang secara signifikan. Ancaman hukuman berupa tendangan sudut atau lemparan ke dalam yang dapat berujung pada gol akan menjadi pencegah kuat. Pelatih, yang tentunya tidak ingin timnya dirugikan akibat kelalaian penjaga gawang, akan memastikan kiper mematuhi aturan baru ini.

Peran Kapten dalam Interaksi dengan Wasit

Selain aturan untuk penjaga gawang, IFAB juga memperkenalkan panduan baru terkait interaksi pemain dengan wasit. Hanya kapten tim yang diizinkan berbicara kepada wasit dalam situasi tertentu, dan interaksi tersebut harus dilakukan dengan penuh hormat.

Tujuannya adalah untuk mencegah kerumunan pemain yang sering terjadi setelah keputusan penting wasit, serta meningkatkan disiplin di lapangan.

Baca Juga: Ruben Amorim Janjikan Kontrak Baru untuk Bintang MU yang Paling Membuatnya Terkesan

Untuk kompetisi yang belum mengadopsi aturan ini, pedoman telah diberikan, antara lain:

  • Kapten tim bertanggung jawab untuk menenangkan rekan-rekan satu tim mereka dan mengarahkan mereka menjauh dari wasit.
  • Pemain yang mendekati wasit tanpa izin dapat dikenai kartu kuning.
  • Wasit dapat menunda dimulainya kembali permainan untuk memberikan waktu bagi kapten menjelaskan keputusan kepada timnya.
Editor: Handoyo