KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) makin getol dalam memperluas kerja sama transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT). Bila dahulu penggunaan mata uang lokal terbatas pada aktivitas perdagangan dan investasi saja, kini penggunaan mata uang lokal diperluas untuk masuk ke transaksi sistem pembayaran. Ini pun sejalan dengan komitmen negara anggota ASEAN, yaitu dalam kerja sama konektivitas Pembayaran Regional dan Implemnetasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
Baca Juga: BI Teken Nota Kesepahaman Penggunaan QRIS Lintas Batas dengan Uni Emirat Arab Dengan adanya kerja sama tersebut, BI kini telah menggandeng Malaysia, Thailand, juga Singapura dalam kerja sama interkoneksi pembayaran QR antarnegara. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, BI akan terus ekspansi dengan menggandeng negara-negara lain untuk menjalin kerja sama tersebut. Sehingga kini, BI tengah melakukan penjajakan dengan beberapa negara. Bukan hanya di regional Asia Tenggara, tetapi BI juga membidik beberapa negara mitra strategis. “Kami akan ekspansi. Tidak hanya ke negara-negara ASEAN. Kami sudah bicara dengan Jepang, bicara dengan China, juga bahkan dengan India dan Arab Saudi,” tutur Perry dalam acara BIRAMA, Kamis (30/11). Tak hanya memudahkan dan menyingkat waktu, adanya kerja sama tersebut juga membuat transaksi jadi lebih murah. Baca Juga: Nilai Penggunaan Mata Uang Lokal (LCT) Hingga Oktober 2023 Naik 55% “Karena kalau mau membayar tinggal scan (pindai). Langsung dikonversi ke mata uang negara mitra. Tidak perlu dikonversi ke dolar Amerika Serikat (AS) dulu. Jadi akan lebih murah,” tambah Perry.