JAKARTA. Krisis ekonomi di Eropa belum akan tuntas tahun depan. Hal itu bakal berimbas pada pasar modal domestik. Meski begitu, penerbitan obligasi diyakini lebih ramai dibandingkan tahun ini. Penyebabnya, semakin banyak perusahaan yang mengandalkan pencarian dana segar melalui surat utang. Otomatis, bisnis penjaminan emisi menjadi lebih semarak. Di sisi lain, krisis Eropa memang telah mempengaruhi kinerja pasar modal di Indonesia sejak dua tahun terakhir ini. Gejolak di bursa saham membuat para investor cemas berinvestasi di berbagai instrumen keuangan. Meski begitu, emisi obligasi korporasi sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober tahun ini sudah melebihi nilai penerbitan sepanjang tahun lalu. PT Indo Premier Securities (IPS) mendata, ada 56 penerbitan obligasi korporasi pada periode itu senilai Rp 51,07 triliun. Sedangkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menghitung, nilai emisi obligasi korporasi tahun lalu Rp 45,74 triliun dari 37 perusahaan.
Penjaminan emisi semarak lagi pada 2013
JAKARTA. Krisis ekonomi di Eropa belum akan tuntas tahun depan. Hal itu bakal berimbas pada pasar modal domestik. Meski begitu, penerbitan obligasi diyakini lebih ramai dibandingkan tahun ini. Penyebabnya, semakin banyak perusahaan yang mengandalkan pencarian dana segar melalui surat utang. Otomatis, bisnis penjaminan emisi menjadi lebih semarak. Di sisi lain, krisis Eropa memang telah mempengaruhi kinerja pasar modal di Indonesia sejak dua tahun terakhir ini. Gejolak di bursa saham membuat para investor cemas berinvestasi di berbagai instrumen keuangan. Meski begitu, emisi obligasi korporasi sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober tahun ini sudah melebihi nilai penerbitan sepanjang tahun lalu. PT Indo Premier Securities (IPS) mendata, ada 56 penerbitan obligasi korporasi pada periode itu senilai Rp 51,07 triliun. Sedangkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menghitung, nilai emisi obligasi korporasi tahun lalu Rp 45,74 triliun dari 37 perusahaan.