Penjaminan kredit bisa tumbuh 30%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit tumbuh menggembirakan di tahun lalu. Volume kredit yang dijamin pelaku bisnis ini naik signifikan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga akhir 2017, outstanding kredit yang dijamin industri penjaminan mencapai Rp 178,86 triliun. Angka ini naik 33,9% dari 2016 sebesar Rp 133,52 triliun.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menyebut, pelaku usaha agresif mencari pasar baru sehingga peranan industri penjaminan kredit makin dikenal dan makin banyak kreditur memanfaatkan jasa penjaminan kredit. Apalagi pertumbuhan bisnis UMKM tahun lalu naik pesat.


Maklum, kredit UMKM merupakan pasar utama penjaminan kredit. Jumlah terjamin pun ikut meningkat dari 5,14 juta orang pada 2016 menjadi 6,29 juta di 2017.

Di 2017, segmen kredit produktif menjadi kontributor terbesar yakni Rp 106,05 triliun atau setara 59,3% dari total penjaminan. Sedangkan penjaminan kredit non produktif mencapai Rp 72,81 triliun. Penjaminan kredit produktif meningkat 43,4%  dan nilai penjaminan kredit non produktif pun naik dua digit yakni 22,14%.

Menurut Dian, penjaminan kredit rata-rata naik 30% dalam beberapa tahun terakhir. Tren tersebut diharapkan berulang di 2018. Penopangnya program kredit usaha rakyat (KUR) yang dialokasikan Rp 120 triliun tahun ini. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang diramal membaik diharapkan mendorong penyaluran kredit dan berdampak pada jasa penjaminan kredit.

Apalagi, pada tahun ini akan ada dua pemain baru penjaminan kredit daerah. "Yakni di Yogyakarta dan Lampung," kata Kepala Departemen Pengawas IKNB II OJK, Bambang W. Budiawan.

Menurut dia, Jamkrida Provinsi Yogyakarta sudah siap dan prosesnya sudah hampir selesai. "Kalau di sepakbola sudah masuk babak semifinal," kata Bambang.

Sementara Jamkrida Lampung masih membutuhkan proses lebih lama. Namun Bambang optimistis, pendirian Jamkrida Lampung bisa terealisasi tahun ini. Saat ini ada 18 provinsi yang sudah memiliki jamkrida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati