KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah anggaran untuk program mudik gratis terlalu tinggi seperti yang diperbincangkan di media sosial. Ia menyebut, DKI tak hanya menanggung ongkos mudik, tetapi juga ongkos balik ke Ibu Kota. "Jadi ada satu hal yang pasti, bahwa program mudik gratis itu PP (pulang pergi) jadi bukan hanya satu jalan jadi dibiayai untuk berangkat dan kembali lagi ke Jakarta. Ada infografis dari Dishub nanti bisa dicatat di situ lebih detailnya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/6). Dalam infografis yang diterbitkan Pemprov DKI, dijelaskan bahwa DKI menggelontorkan Rp 14 miliar dari APBD untuk program ini. Dari Rp 14 miliar itu, Rp 11,4 mililar digunakan untuk menyewa 594 bus. Sebanyak 594 bus itu terdiri dari 372 bus mudik dan 222 bus balik dengan kapasitas per bus 54 orang. Jika dibagi, maka harga sewa per bus rata-rata Rp 19,3 juta. Kemudian jika sewa per bus dibagi per orang maka biaya per orang hanya Rp 358.000.
Penjelasan Anies soal anggaran mudik gratis DKI yang dipertanyakan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah anggaran untuk program mudik gratis terlalu tinggi seperti yang diperbincangkan di media sosial. Ia menyebut, DKI tak hanya menanggung ongkos mudik, tetapi juga ongkos balik ke Ibu Kota. "Jadi ada satu hal yang pasti, bahwa program mudik gratis itu PP (pulang pergi) jadi bukan hanya satu jalan jadi dibiayai untuk berangkat dan kembali lagi ke Jakarta. Ada infografis dari Dishub nanti bisa dicatat di situ lebih detailnya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/6). Dalam infografis yang diterbitkan Pemprov DKI, dijelaskan bahwa DKI menggelontorkan Rp 14 miliar dari APBD untuk program ini. Dari Rp 14 miliar itu, Rp 11,4 mililar digunakan untuk menyewa 594 bus. Sebanyak 594 bus itu terdiri dari 372 bus mudik dan 222 bus balik dengan kapasitas per bus 54 orang. Jika dibagi, maka harga sewa per bus rata-rata Rp 19,3 juta. Kemudian jika sewa per bus dibagi per orang maka biaya per orang hanya Rp 358.000.