JAKARTA. Menurunnya harga minyak dunia hingga sempat berasa di level US$ 29 per barel pada akhir pekan lalu mencuatkan isu adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akan dilakukan oleh salah satu perusahaan migas raksasa yaitu PT Chevron Indonesia. Yanto Sianipar, Sr. Vice President, Policy, Government and Public Affairs Chevron menanggapi isu yang berkembang mengenai tenaga kerja dengan menyatakan Chevron tengah menjalankan sebuah inisiatif guna mengidentifikasi peluang-peluang peningkatan kinerja bisnis yang dapat membantu Chevron dalam meningkatkan kinerja jangka pendek dan panjang. Melalui inisiatif ini, Chevron berhasil mengidentifikasi model bisnis dan operasional yang lebih fleksibel dan kompetitif. "Termasuk penyesuaian struktur dan ukuran organisasi akan dilakukan," ujar Yanto kepada KONTAN pada Minggu (17/1).
Penjelasan Chevron soal PHK karyawan
JAKARTA. Menurunnya harga minyak dunia hingga sempat berasa di level US$ 29 per barel pada akhir pekan lalu mencuatkan isu adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akan dilakukan oleh salah satu perusahaan migas raksasa yaitu PT Chevron Indonesia. Yanto Sianipar, Sr. Vice President, Policy, Government and Public Affairs Chevron menanggapi isu yang berkembang mengenai tenaga kerja dengan menyatakan Chevron tengah menjalankan sebuah inisiatif guna mengidentifikasi peluang-peluang peningkatan kinerja bisnis yang dapat membantu Chevron dalam meningkatkan kinerja jangka pendek dan panjang. Melalui inisiatif ini, Chevron berhasil mengidentifikasi model bisnis dan operasional yang lebih fleksibel dan kompetitif. "Termasuk penyesuaian struktur dan ukuran organisasi akan dilakukan," ujar Yanto kepada KONTAN pada Minggu (17/1).