KONTAN.CO.ID - Dalam diskusi terbatas bertemakan "Menagih Nawacita: Penguatan Industri untuk Menciptakan Kemandirian Ekonomi" pada Selasa (19/9), ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menyinggung tindakan pemerintah yang selalu berniat memajukan seluruh industri sekaligus. "Katanya prioritas tapi ketika dipilih justru ada 10 fokus. Ini bukan prioritas, justru prioritas yang tidak diprioritaskan nantinya. Yang namanya prioritas itu ya cukup 2-3 saja, fokus, tidak semuanya diambil," ujar Faisal. Ia mengatakan, pemerintah kerap kali melakukan hal ini. Menurutnya, justru karena kebanyakan fokus inilah yang menyebabkan Indonesia tidak maju-maju karena tidak ada yang ditonjolkan, tetapi ingin menonjol semua. "Justru ini kan tidak mungkin," kata Faisal. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta memaparkan hasil komitenya tentang roadmap industrialisasi hingga 2045 yang telah berhasil disusun. Hasil ini pun telah diberikan kepada presiden sebagai masukan arahan industri ke depan. "Kami mengelompokkan empat industri yang akan difokuskan hingga 2045 nanti. Dengan adanya keempat ini bukan berarti industri lainnya tidak penting, tetapi untuk memajukan ekonomi memang harus ada yang menjadi fokus untuk dimajukan," ujar Arif menyetujui pernyataan Faisal. Wakil Ketua KEIN ini memulai paparannya dengan contoh keberhasilan industri Jerman berkat orientasi menuju Industri 4.0, yang berbasis pada otomasi, digitalisasi, produktivitas dan daya saing. Empat klaster industri yang difokuskan antara lain industri berbasis agro, industri berbasis maritim, industri berbasis pariwisata dan industri kreatif. "Industri ini tidak berdiri sendiri. Kita bisa menggabungkan dua atau tiga diantaranya, misal dari pertanian membuat variasi makanan untuk pariwisata atau industri kreatif membuat kerajinan untuk oleh-oleh dari tiap destinasi wisata," kata Arif. Ia mengatakan, tahun 2017-2025 akan difokuskan untuk refocusing beberapa industri kepada empat terfokus, kemudian pada 2026-2035 keempat industri tersebut diharapkan sudah mengekspansi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Terakhir, 2035-2045, keempat industri yang difokuskan diharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhannya.
Penjelasan KEIN soal 4 fokus industri hingga 2045
KONTAN.CO.ID - Dalam diskusi terbatas bertemakan "Menagih Nawacita: Penguatan Industri untuk Menciptakan Kemandirian Ekonomi" pada Selasa (19/9), ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menyinggung tindakan pemerintah yang selalu berniat memajukan seluruh industri sekaligus. "Katanya prioritas tapi ketika dipilih justru ada 10 fokus. Ini bukan prioritas, justru prioritas yang tidak diprioritaskan nantinya. Yang namanya prioritas itu ya cukup 2-3 saja, fokus, tidak semuanya diambil," ujar Faisal. Ia mengatakan, pemerintah kerap kali melakukan hal ini. Menurutnya, justru karena kebanyakan fokus inilah yang menyebabkan Indonesia tidak maju-maju karena tidak ada yang ditonjolkan, tetapi ingin menonjol semua. "Justru ini kan tidak mungkin," kata Faisal. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta memaparkan hasil komitenya tentang roadmap industrialisasi hingga 2045 yang telah berhasil disusun. Hasil ini pun telah diberikan kepada presiden sebagai masukan arahan industri ke depan. "Kami mengelompokkan empat industri yang akan difokuskan hingga 2045 nanti. Dengan adanya keempat ini bukan berarti industri lainnya tidak penting, tetapi untuk memajukan ekonomi memang harus ada yang menjadi fokus untuk dimajukan," ujar Arif menyetujui pernyataan Faisal. Wakil Ketua KEIN ini memulai paparannya dengan contoh keberhasilan industri Jerman berkat orientasi menuju Industri 4.0, yang berbasis pada otomasi, digitalisasi, produktivitas dan daya saing. Empat klaster industri yang difokuskan antara lain industri berbasis agro, industri berbasis maritim, industri berbasis pariwisata dan industri kreatif. "Industri ini tidak berdiri sendiri. Kita bisa menggabungkan dua atau tiga diantaranya, misal dari pertanian membuat variasi makanan untuk pariwisata atau industri kreatif membuat kerajinan untuk oleh-oleh dari tiap destinasi wisata," kata Arif. Ia mengatakan, tahun 2017-2025 akan difokuskan untuk refocusing beberapa industri kepada empat terfokus, kemudian pada 2026-2035 keempat industri tersebut diharapkan sudah mengekspansi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Terakhir, 2035-2045, keempat industri yang difokuskan diharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhannya.