JAKARTA. Bisnis asuransi tidak selamanya menguntungkan. Bahkan, asuransi kendaraan bermotor, yang selama ini menyumbang premi terbesar terhadap industri pun malah rawan kerugian. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, kerugian itu karena penjual asuransi kendaraan teledor mendata nasabah. Bapepam-LK telah meneliti laporan perusahaan penjual asuransi kendaraan. Hasilnya, banyak perusahaan yang salah mendata nasabah mereka. "Kesalahannya mencapai 10% lebih, antara lain berupa dana yang tidak lengkap dan diragukan," kata Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, akhir pekan lalu. Menurut Isa, kesalahan itu terjadi karena perusahaan tidak memasukkan data nasabah secara lengkap. "Misalnya, terkait identifikasi kendaraan, apakah roda empat atau roda dua," papar Isa.
Penjual asuransi kendaraan sering tekor
JAKARTA. Bisnis asuransi tidak selamanya menguntungkan. Bahkan, asuransi kendaraan bermotor, yang selama ini menyumbang premi terbesar terhadap industri pun malah rawan kerugian. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, kerugian itu karena penjual asuransi kendaraan teledor mendata nasabah. Bapepam-LK telah meneliti laporan perusahaan penjual asuransi kendaraan. Hasilnya, banyak perusahaan yang salah mendata nasabah mereka. "Kesalahannya mencapai 10% lebih, antara lain berupa dana yang tidak lengkap dan diragukan," kata Isa Rachmatarwata, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, akhir pekan lalu. Menurut Isa, kesalahan itu terjadi karena perusahaan tidak memasukkan data nasabah secara lengkap. "Misalnya, terkait identifikasi kendaraan, apakah roda empat atau roda dua," papar Isa.