JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, proses penjualan saham (farm out) dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu PLTP Salak dan PLTP Drajat milik PT Chevron Pacific Indonesia, rampung pada Desember 2016. Dari 44 bidder yang tengah melakukan Non Disclosure Agreement (NDA) atau kerahasiaan data antara Chevron kepada investor, tersisa 14 bidder. Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Yunus Saifulhak mengatakan, untuk pembelian saham dua PLTP itu prosesnya masih mengkaji pembukaan data room. Adapun dari 44 bidder yang sudah membuka data room, tersisa 14 bidder yang terseleksi untuk segera mengajukan penawaran harga. Empat di antaranya yaitu PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), PT PLN Geothermal, PT Medco Power dan PT Star Energy
Penjualan 2 PLTP Chevron ditarget rampung Desember
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, proses penjualan saham (farm out) dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu PLTP Salak dan PLTP Drajat milik PT Chevron Pacific Indonesia, rampung pada Desember 2016. Dari 44 bidder yang tengah melakukan Non Disclosure Agreement (NDA) atau kerahasiaan data antara Chevron kepada investor, tersisa 14 bidder. Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Yunus Saifulhak mengatakan, untuk pembelian saham dua PLTP itu prosesnya masih mengkaji pembukaan data room. Adapun dari 44 bidder yang sudah membuka data room, tersisa 14 bidder yang terseleksi untuk segera mengajukan penawaran harga. Empat di antaranya yaitu PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), PT PLN Geothermal, PT Medco Power dan PT Star Energy