JAKARTA. Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk mencatatkan kinerja gemilang. Hingga November 2012, perusahaan berkode saham APLN ini berhasil mengantongi penjualan atau marketing sales sebesar Rp 5,57 triliun. Jumlah tersebut melampaui target penjualan yang dipatok sepanjang tahun ini, yakni Rp 5 triliun.Sekadar mengingatkan, pada Oktober tahun ini, Agung Podomoro menaikkan target penjualan sampai akhir 2012 menjadi Rp 5 triliun, dari semula hanya Rp 4,3 triliun. Kenaikkan target itu seiring bagusnya kinerja pada kuartal sebelumnya, dan maraknya proyek yang dibangun perusahaan tahun ini.Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro, Justini Omas memaparkan, mayoritas marketing sales berasal dari penjualan Superblok Green Bay yang mencapai Rp 2,11 triliun atau menyumbang sekitar 38%. Diikuti kontribusi Podomoro City yang menghasilkan penjualan Rp 1,44 triliun atau setara 26% terhadap total marketing sales."Parahyangan Residence di Bandung dan Grand Taruma juga memberikan kontribusi masing-masing 12% dan 7%," paparnya, Senin (17/12).Meski belum memastikan target marketing sales dan belanja modal tahun depan, namun Justini bilang, pihaknya sudah menyiapkan sederet rencana proyek yang bakal digarap tahun depan. Bahkan, ada proyek yang sudah mulai digarap demi mendukung kinerja tahun depan.Salah satunya, Agung Podomoro baru saja memulai groundbreaking proyek small office home office (SOHO) di kawasan superblok Podomoro City, Jakarta Barat. Proyek itu akan berdiri dengan dua tower, yaitu The SOHO Tower dengan 40 lantai, dan SOHO Capital Office Tower setinggi 43 lantai.Tak hanya itu, Agung Podomoro juga memastikan akan segera menawarkan proyek SOHO di kawasan Jl MT Haryono dan Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta Pusat.Rencananya, pertengahan tahun depan kedua proyek tersebut sudah mulai digarap. "Saat ini, kami sedang membahas perizinan dan pematangan konsep," ujar Justini. Menurutnya, kedua tower SOHO tersebut memiliki target marketing pasangan muda atau wirausahawan muda. Pada umumnya mereka ingin memperoleh suasana kerja yang tidak dibatasi waktu seperti pekerja lainnya.Menyiapkan Rp 1 triliunSekadar gambaran, kedua proyek tersebut nantinya tidak akan jauh berbeda dengan SOHO Podomoro City. Satu unit SOHO akan dilego mulai dari Rp 2 miliar untuk luas bangunan 120 meter persegi.Adapun untuk memuluskan rencana akuisisi lahan dan pengembangan lima proyek di tahun depan, Agung Podomoro menyiapkan dana Rp 1 triliun yang berasal dari kas internal dan ada kemungkinan dari penerbitan obligasi.Wakil Presiden Agung Podomoro, Indra Wijaya menyebut, tiga dari lima proyek tersebut berada di Jawa. "Sedangkan, dua lagi di Sumatera, dan di Indonesia timur, mungkin di Lombok," ungkapnya.Sejauh ini, Agung Podomoro masih punya cadangan lahan seluas 600 hektare (ha) di Jawa. Selain itu, di Makassar, perusahaan punya 300 ha. Di Balikpapan, Agung Podomoro juga telah mengakuisisi Balikpapan Plaza, plus 5 ha lahan yang sedang direklamasi. "Rencananya, di lahan itu, kami akan bangun superblok," ungkap Indra.Belum lama ini, perusahaan juga mengakuisisi 85% saham PT Tritunggal Lestari Makmur. Tritunggal adalah pengembang properti dengan izin selama 30 tahun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk mengembangkan 1,9 ha lahan di Jalan Diponegoro dan Jalan Surapati, Bandung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penjualan Agung Podomoro 2012 tembus target
JAKARTA. Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk mencatatkan kinerja gemilang. Hingga November 2012, perusahaan berkode saham APLN ini berhasil mengantongi penjualan atau marketing sales sebesar Rp 5,57 triliun. Jumlah tersebut melampaui target penjualan yang dipatok sepanjang tahun ini, yakni Rp 5 triliun.Sekadar mengingatkan, pada Oktober tahun ini, Agung Podomoro menaikkan target penjualan sampai akhir 2012 menjadi Rp 5 triliun, dari semula hanya Rp 4,3 triliun. Kenaikkan target itu seiring bagusnya kinerja pada kuartal sebelumnya, dan maraknya proyek yang dibangun perusahaan tahun ini.Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro, Justini Omas memaparkan, mayoritas marketing sales berasal dari penjualan Superblok Green Bay yang mencapai Rp 2,11 triliun atau menyumbang sekitar 38%. Diikuti kontribusi Podomoro City yang menghasilkan penjualan Rp 1,44 triliun atau setara 26% terhadap total marketing sales."Parahyangan Residence di Bandung dan Grand Taruma juga memberikan kontribusi masing-masing 12% dan 7%," paparnya, Senin (17/12).Meski belum memastikan target marketing sales dan belanja modal tahun depan, namun Justini bilang, pihaknya sudah menyiapkan sederet rencana proyek yang bakal digarap tahun depan. Bahkan, ada proyek yang sudah mulai digarap demi mendukung kinerja tahun depan.Salah satunya, Agung Podomoro baru saja memulai groundbreaking proyek small office home office (SOHO) di kawasan superblok Podomoro City, Jakarta Barat. Proyek itu akan berdiri dengan dua tower, yaitu The SOHO Tower dengan 40 lantai, dan SOHO Capital Office Tower setinggi 43 lantai.Tak hanya itu, Agung Podomoro juga memastikan akan segera menawarkan proyek SOHO di kawasan Jl MT Haryono dan Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta Pusat.Rencananya, pertengahan tahun depan kedua proyek tersebut sudah mulai digarap. "Saat ini, kami sedang membahas perizinan dan pematangan konsep," ujar Justini. Menurutnya, kedua tower SOHO tersebut memiliki target marketing pasangan muda atau wirausahawan muda. Pada umumnya mereka ingin memperoleh suasana kerja yang tidak dibatasi waktu seperti pekerja lainnya.Menyiapkan Rp 1 triliunSekadar gambaran, kedua proyek tersebut nantinya tidak akan jauh berbeda dengan SOHO Podomoro City. Satu unit SOHO akan dilego mulai dari Rp 2 miliar untuk luas bangunan 120 meter persegi.Adapun untuk memuluskan rencana akuisisi lahan dan pengembangan lima proyek di tahun depan, Agung Podomoro menyiapkan dana Rp 1 triliun yang berasal dari kas internal dan ada kemungkinan dari penerbitan obligasi.Wakil Presiden Agung Podomoro, Indra Wijaya menyebut, tiga dari lima proyek tersebut berada di Jawa. "Sedangkan, dua lagi di Sumatera, dan di Indonesia timur, mungkin di Lombok," ungkapnya.Sejauh ini, Agung Podomoro masih punya cadangan lahan seluas 600 hektare (ha) di Jawa. Selain itu, di Makassar, perusahaan punya 300 ha. Di Balikpapan, Agung Podomoro juga telah mengakuisisi Balikpapan Plaza, plus 5 ha lahan yang sedang direklamasi. "Rencananya, di lahan itu, kami akan bangun superblok," ungkap Indra.Belum lama ini, perusahaan juga mengakuisisi 85% saham PT Tritunggal Lestari Makmur. Tritunggal adalah pengembang properti dengan izin selama 30 tahun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk mengembangkan 1,9 ha lahan di Jalan Diponegoro dan Jalan Surapati, Bandung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News