Penjualan alat berat Hexindo Adiperkasa (HEXA) berpotensi naik 20%-30% di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) optimistis prospek bisnisnya membaik pada tahun 2021. Hal ini seiring tren kenaikan harga sejumlah komoditas tambang seperti batu bara dan nikel hingga komoditas perkebunan seperti minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Presiden Direktur Hexindo Adiperkasa Djonggi Gultom menyampaikan, prospek industri alat berat cukup cerah sepanjang tahun ini seiring peningkatan harga komoditas batu bara yang sudah terjadi sejak kuartal IV-2020.

Kenaikan tersebut berdampak positif bagi industri batu bara nasional. Sebab, salah satu konsumen utama batu bara, yakni China, mengalihkan impornya dari Australia menjadi Indonesia. Alhasil, di atas kertas permintaan batu bara bakal meningkat dari Indonesia.


Baca Juga: Indika Energy (INDY) targetkan volume produksi 31,4 juta ton batubara di tahun 2021

Hanya memang, Djonggi mengaku, para produsen dan kontraktor batu bara kemungkinan masih akan wait and see selama kuartal I-2020. Jika harga batu bara masih stabil dan cenderung meningkat, maka diyakini permintaan alat berat dari industri batu bara akan melonjak.

“Mungkin yang terlihat stabil permintaan alat beratnya yaitu dari sektor konstruksi karena proyek infrastruktur terus dilakukan. Permintaan dari sektor perkebunan kelapa sawit juga menjanjikan,” ungkap dia, Selasa (12/1).

Lantas, manajemen HEXA memproyeksikan penjualan alat beratnya di tahun ini akan tumbuh sekitar 20%--30%. Pihak HEXA juga akan mengevaluasi kembali proyeksi penjualan alat berat di pertengahan tahun nanti. Jika permintaan masih tinggi, bukan tidak mungkin penjualan alat berat HEXA bisa tumbuh sampai 50%.

Sayangnya, Djonggi belum bisa membeberkan realisasi penjualan alat berat HEXA sampai akhir tahun 2020 lantaran masih dalam proses rekapitulasi. Dalam catatan Kontan, HEXA mengestimasikan penjualan alat berat sebanyak 1.319 unit di tahun fiskal 2020 atau turun 21% dibandingkan tahun fiskal 2019 sebesar 1.677 unit.

Baca Juga: Soal progres merger dengan Tri, begini pernyataan Indosat (ISAT)

HEXA memiliki berbagai strategi menggenjot penjualan alat berat di tahun ini. Salah satunya, distributor merek Hitachi ini menyulap alat berat bekas untuk dijual kembali tanpa mengurangi kualitas.

Menurut Djonggi, permintaan alat berat bekas masih cukup positif. Sebab, di tengah tekanan finansial akibat pandemi Covid-19, beberapa pelanggan menginginkan alat berat yang relatif murah dari segi harga.

Selain itu, HEXA juga menjalin hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga keuangan supaya para pelanggannya dipermudah dalam mengakses pendanaan untuk membeli alat berat. “Kami akan bantu pelanggan supaya bisa mendapat bunga pinjaman yang kompetitif,”  tandas dia.

Selanjutnya: Trakindo Utama optimistis kinerja penjualan alat berat bisa meningkat pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi