Penjualan Alat Berat Intraco Penta (INTA) Ditargetkan Tumbuh 20%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan penjualan alat berat tumbuh 20% pada tahun depan.

Direktur Utama INTA Petrus Halim mengatakan, sepanjang tahun ini INTA merasakan persaingan usaha yang semakin ketat, perang harga, kompetitor sejenis berani melakukan penjualan dengan cara cicilan 24 bulan tanpa bunga, memperpanjang garansi mesin tanpa batas waktu, namun hal ini justru membuat perseroan semakin merasa tertantang.

"Kami memahami kondisi dan tantangan yang cukup berat yang akan dihadapi tahun depan. Namun hal ini akan dijadikan peluang bagi kami untuk meningkatkan penjualan," kata Petrus dalam Paparan Publik, Selasa (19/12).


Ia menjelaskan, tahun politik merupakan tahun yang pada umumnya akan berdampak terhadap turunnya kondisi perekonomian dan melambatnya proses birokrasi, tetapi sejumlah indikator kondisi industri lain diyakini akan memberi dampak positif pada kinerja INTA. 

Baca Juga: Sektor Pertambangan Dorong Penjualan Alat Berat Intraco Penta (INTA)

"Di tengah tantangan yang akan dihadapi, kami menargetkan penjualan alat berat 2024 akan bertumbuh 20%, pertumbuhan cukup moderat dan menantang bagi kami," ujar Petrus.

Sementara itu, Direktur INTA Willianto Febriansa menyampaikan prospek usaha di Indonesia untuk alat berat masih dominan sektor pertambangan dan masih menjadi andalan.

"Meski tahun politik, kami yakin untuk industri yang besar seperti batubara masih akan lanjut karena sudah berkontrak jangka panjang dan penggunaannya sebagian besar untuk pembangkit listrik maka bisa diyakini permintaan akan stabil meski tahun politik," tandasnya.

Lebih lanjut, Petrus menjelaskan, bila dilihat dari sektor pertambangan khususnya batubara, para pengamat memprediksi harga batu bara masih turun melandai di awal 2024 dan akan naik diakhir tahun 2024. Hal ini akan mempengaruhi kompetisi alat berat yang semakin ketat.

Sementara itu di sektor pertambangan nikel, diprediksi harga nikel masih memiliki tren menurun. Namun dengan terbitnya RKAB khususnya untuk tambang nikel, diharapkan permintaan nikel akan meningkat. Hal ini sangat berpotensi untuk penjualan alat berat pada kelas 20 & 30 ton dan penjualan dump truck.

INTA juga melihat salah satu faktor dari sektor industri kehutanan. Para pemain utama HTI, fokus untuk meningkatkan produksi kayunya dan sedang dalam proses pembangunan dua pabrik baru.

 
INTA Chart by TradingView

"Hal ini memberikan peluang kepada kami untuk dapat menjual produk alat berat grapple dan truck logging,” tutur Petrus.

Sisi lain, pada tahun depan, Petrus melanjutkan sektor industri lainnya seperti semen, harga semen cenderung rendah membuat perusahaan semen cenderung fokus dengan efisiensi dan efektifitas biaya produksi.

Hal ini bisa menjadi peluang bagi pabrikan dan distributor alat berat untuk dapat memberikan solusi ini. LiuGong dengan produk unggulan Electric Vehicle (EV) product. Dengan di luncurkan big Wheel Loader (WL) oleh LiuGong, memberikan peluang bagi Perseroan masuk ke segmen alat produksi utama sektor industri semen ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .