Penjualan alat berat Intraco Penta (INTA) turun 31,44% per September 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya harga batubara turut mempengaruhi kinerja emiten alat-alat berat, salah satunya PT Intraco Penta Tbk (INTA). Penjualan alat berat emiten dengan kode saham INTA ini turun pada periode September 2019.

Investor Relations Strategist Intraco Ferdinand Dion mengatakan, hingga September 2019 INTA menjual 495 unit alat berat. Sebanyak 166 unit diantaranya merupakan alat berat pertambangan. “Dimana 33,5% dari total penjualan masih berasal dari sektor pertambangan,” ujar Ferdinand saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/10).

Ferdinand bilang, realisasi penjualan alat berat per September 2019 turun dibandingkan dengan capaian penjualan pada per September 2018. Pada periode yang sama tahun lalu, penjualan alat berat INTA mencapai 722 unit dan 299 unit diantaranya (41,4%) merupakan alat berat sektor pertambangan. Artinya, penjualan alat berat INTA turun 31,44%.


Baca Juga: Intraco (INTA) bidik pendapatan dari penjualan alat berat Rp 1 triliun tahun ini

Ini berarti, penjualan alat berat INTA periode Januari-September 2019 turun 31,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara porsi penjualan alat berat sektor pertambangan juga turun dari 41,4% pada kuartal III 2018 menjadi 33,5% pada kuartal III 2019.

Ferdinand melanjutkan, lesunya penjualan alat berat INTA tidak lepas dari lesunya sektor pertambangan batubara. “Dari awal tahun kami memang telah melihat tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk sektor tambang, khususnya batubara,” lanjut Ferdinand.

Baca Juga: Industri Alat Berat Tertekan, HEXA dan UNTR Percaya Diri Target bisa dicapai

Dia mengklaim, kondisi seperti ini juga dirasakan oleh seluruh pelaku industri di sektor alat berat. Sebab, harga batubara yang terus terkoreksi membuat produsen batubara mengerem ekspansi produksi sehingga menekan penjualan alat berat.

Saat ini INTA belum merilis laporan keuangan untuk periode berakhir 30 September 2019. Ferdinand bilang, laporan keuangan akan dirilis paling lambat pada akhir bulan Oktober 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati