JAKARTA. Bisnis perkebunan dan pertambangan kembali menggeliat. Penyebabnya, pelan-pelan, sejak pertengahan tahun lalu harga komoditas perkebunan dan tambang terus merangkak naik. Perusahaan alat berat seperti PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) ikut kecipratan rezeki dari bangkitnya bisnis perkebunan dan pertambangan itu. Permintaan alat berat pun kembali mengalir. Tak heran bila HEXA berani merevisi target penjualan alat beratnya. Tadinya, HEXA hanya menargetkan penjualan alat berat sebanyak 800 unit tahun ini. Tapi, sampai September 2009, target tersebut sudah terpenuhi.
Makanya HEXA menaikkan target penjualan alat berat menjadi 1.200 unit. Nah, belum lama ini, HEXA mendapatkan kontrak pengiriman alat berat tambahan sebanyak 400 unit untuk sektor pertambangan batubara dan kehutanan. Ini berarti, target penjualan HEXA sampai akhir tahun sudah kesampaian. HEXA pun yakin penjualan mereka bisa lebih besar lagi. "Sampai akhir tahun, penjualan alat berat HEXA akan mencapai 1.300 unit," kata Sekretaris Perusahaan Hexindo Heri Akhyar, kemarin (26/10). Laba bersih naik Analis Asia Kapitalindo Securities Arga Pradita Sutiono bilang, penjualan alat berat HEXA mulai meningkat sejak kuartal kedua dan ketiga tahun ini. Penjualan meningkat sejak harga komoditas kembali pulih. Arga memperkirakan, penjualan alat berat HEXA hingga akhir tahun nanti masih bisa mencapai lebih dari 1.200 unit. Walau begitu, bagaimana pun juga penjualan alat berat HEXA tahun ini masih lebih rendah ketimbang tahun lalu. Di 2008, HEXA mampu menjual 1.730 unit alat berat. Walau penjualan unit alat beratnya turun, HEXA akan mendapatkan keuntungan dari penjualan suku cadang atau spare part dan pemeliharaan alat berat. Pada kuartal pertama 2009 saja, penjualan spare parts HEXA sudah tumbuh 45%. Sedangkan pendapatan dari pemeliharaan alat berat melonjak 127% ketimbang tahun lalu. Oleh karena itu, Agra memprediksi, kinerja HEXA tahun ini akan meningkat meski penjualan alat berat turun. Ia menghitung, pendapatan HEXA tahun ini akan naik 29% dari Rp 2,79 triliun menjadi Rp 3,6 triliun.
Sementara laba bersih juga diprediksi naik 80% menjadi Rp 460 miliar dari Rp 255 miliar. Penyebab kenaikan pendapatan ini adalah naiknya harga jual alat berat HEXA sekitar 15% hingga 20%. Analis Bahana Securities Pandu Anugrah dalam risetnya juga menyebutkan hal sama. Menurut Pandu, tahun ini pendapatan HEXA akan naik 9,3% menjadi Rp 3,05 triliun. Sementara laba bersih HEXA kemungkinan bakal meningkat 13,5% menjadi Rp 290 miliar. Salah satu kenaikan laba bersih HEXA ini lantaran ada kenaikan marjin penjualan spare part dan pemeliharaan alat berat sekitar 38% dan 28%. Meski begitu, Arga merekomendasikan tahan saham HEXA dengan target harga Rp 3.200 per saham. Sementara Analis Reliace Securities Gina Novrina Nasution merekomendasikan beli saham HEXA dengan target Rp 3.400 per saham. Sebab, harga saham HEXA masih berpeluang naik. Kemarin, harga saham HEXA naik 1,67% menjadi Rp 3.050 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan