Penjualan alat berat United Tractors naik di September, mayoritas ke sektor tambang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) mulai menujukkan pemulihan. Pada periode September 2020, entitas usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menjual 148 unit alat berat Komatsu. Realisasi ini naik 41% dari data penjualan per Agustus 2020 yang sebesar 105 unit. Dari penjualan alat berat pada September ini, mayoritas dijual ke sektor pertambangan.

Mengutip laporan bulanan UNTR di laman resminya, Senin (26/10), penjualan alat berat di periode September 2020 merupakan yang tertinggi sejak April 2020 dan menjadi penjualan tertinggi di periode triwulan ketiga 2020.

Dari 148 unit alat berat Komatsu yang dijual, sebanyak 67 unit atau 45% di antaranya merupakan penjualan ke sektor pertambangan dan sebanyak 37 unit atau 25% merupakan penjualan ke sektor konstruksi. 


Sementara sebanyak 24 unit (16%) dijual ke sektor pertanian (agro) dan 21 unit atau 14% merupakan penjualan ke sektor kehutanan.

Baca Juga: Trakindo gelar kompetisi teknik alat berat 2020

Jika diakumulasikan, total alat berat Komatsu yang dijual UNTR mencapai 1.191 unit. Di sisi lain, UNTR menargetkan mampu menjual 1.300 unit – 1.400 unit alat berat hingga akhir 2020. 

Itu berarti, UNTR telah memenuhi 85%-91% dari target penjualan alat berat yang dipasang. Adapun pangsa pasar (market share) Komatsu hingga September 2020 mencapai 31% dari total permintaan alat berat nasional.

Setidaknya, sejak Juni hingga September 2020, penjualan alat berat UNTR mulai beranjak. Pada Juni 2020, UNTR menjual 76 alat berat atau naik 26%, dimana pada bulan Mei 2020 penjualan alat berat Komatsu hanya mencapai 60 unit yang merupakan  penjualan terendah sepanjang tahun 2020.

Tren kenaikan kemudian berlanjut di periode Juli (85 unit) dan Agustus (105 unit). Adapun rekor penjualan alat berat tertinggi tahun ini masih dipegang oleh penjualan periode Januari 2020 yang mencapai 251 unit. 

Selanjutnya: Peluang investasi di saham ASII

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi