Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) turun 50%, analis masih rekomendasi beli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) terus melemah. Pada April 2020, UNTR hanya berhasil menjual 100 unit alat berat atau turun 33% secara month on month (mom). Jika diakumulasi dalam empat bulan, penjualan alat berat UNTR turun 50% secara year on year (yoy) menjadi 717 unit. 

Hingga akhir tahun 2020, analis Indo Premier Sekuritas, Timothy Handerson dalam riset Kamis 28 Mei 2020 memperkirakan, penjualan alat berat UNTR akan sebanyak 2.800-2.900 unit. Ini artinya penjualan hingga April 2020 memenuhi 25%-26% dari target Indo Premier di tahun ini. Penjualan alat berat untuk pertambangan turun paling tajam yakni 63%, diikuti oleh konstruksi turun 51% secara yoy dan sektor agribisnis turun 50%. 

"Kami mengecek salah satu perusahaan pembiayaan, mereka juga memperkirakan terjadi penurunan volume pembiayaan di sektor ini sebesar 60%-65% pada tahun ini," tutur Timothy dalam riset. 


Baca Juga: Meski harga batubara turun, Moody's tegaskan rating United Tractors

Volume overburden alias lapisan tanah penutup dan produksi batubara yang dikerjakan anak usaha UNTR, Pama Persada menurut hitungan Timothy juga akan turun 6% secara tahunan pada April. Pelemahan ini terjadi lantaran karantina wilayah yang lebih ketat di bulan April 2020. 

Indo Premier memperkirakan, volume striping ratio sepanjang empat bulan di tahun 2020 akan turun 8% secara yoy menjadi 7,7 kali. Angka ini flat dari proyeksi pada tahun ini sebesar 7,1-7,2 kali. "Kami melihat, beberapa klien Pama Persada berencana mengurangi nisbah kupas mereka dalam beberapa bulan mendatang, yang membuat volume PAMA menurun 5% yoy di sepanjang tahun 2020," jelas Timothy. Tapi dia memperkirakan, penurunan nisbah kupas bisa sampai 10% secara yoy. 

Meski demikian, UNTR masih berhasil meningkatkan penjualan batubara bulan April sebanyak 1,6 juta. Angka ini meningkat 72% secara yoy dan naik 21% mom. 

Peningkatan penjualan batubara menjadi strategi UNTR untuk mendorong produksi sebelum awal musim kemarau di Mei karena permintaan batubara UNTR tetap kuat. Ini lantaran, persediaan batubara dengan kalori 6.700 kkal sangat terbatas. 

Baca Juga: Gara-gara corona, United Tractors (UNTR) kaji ulang target penjualan alat berat

Hal ini membuat volume penjualan batubara dalam empat bulan di tahun 2020 menjadi 4,8 juta ton atau naik 37% secara yoy.  Angka volume penjualan batubara UNTR ini memenuhi 49% dari target 9,8 juta ton di tahun ini. Meskipun demikian, UNTR memperkirakan realisasi volume penjualan batubara di sepanjang tahun akan lebih rendah dari target.

"Kami melihat, prospek UNTR di sepanjang tahun ini masih menantang di tengah penurunan harga batubara Newcastle di kisaran US$ 50 - US$ 55 per ton," kata Timothy. Dia juga memperkirakan, permintaan batubara masih akan melambat. 

Timothy masih menyarankan beli karena melihat harga saham UNTR masih menarik dengan PER 6 kali lebih rendah dari rata-rata PER 10 tahun di 13 kali. "UNTR berencana merevisi panduan target minggu depan. Risiko utama adalah pelemahan harga batubara dan pandemi virus corona yang berkepanjangan," kata Timothy. Dia menargetkan harga UNTR di Rp 21.000 per saham. 

Baca Juga: Masih finalisasi hasil revisi capex dan target bisnis, ini kata analis soal UNTR

Sepanjang tahun ini, UNTR memperkirakan bisa mengantongi pendapatan Rp 78,75 triliun dengan laba bersih Rp 9,85 triliun. Angka ini turun dari realisasi tahun 2019, dimana UNTR mampu membukukan pendapatan Rp 84,43 triliun dengan laba bersih Rp 11,33 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana