JAKARTA. Masih tingginya kebutuhan air minum dalam kemasan (AMDK) serta jumlah penduduk yang besar membuat Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasaran Indonesia (Aspadin) yakin penjualan air minum kemasan di kuartal pertama tahun ini masih bisa tumbuh. Rembang Kayo, Sekretaris Jenderal Aspadin memprediksi penjualan air minum kemasan bisa tumbuh 5% secara year on year Rembang Kayo memprediksi konsumsi AMDK bisa tumbuh sekitar 5% secara year on year. Dengan asumsi ini, konsumsi air minum kemasan dari Januari - Maret 2013 bisa mencapai 4,7 miliar liter. Adapun konsumsi di periode yang sama tahun lalu sebesar 4,5 miliar liter. "Konsumsi masih tetap tumbuh meski ada tantangan," katanya kemarin. Salah satu tantangan berupa kenaikan biaya produksi akibat kenaikkan upah buruh dan energi. Alhasil, harga jual produk AMKD sudah naik 10% di awal tahun ini.
Penjualan AMDK di kuartal I melambat
JAKARTA. Masih tingginya kebutuhan air minum dalam kemasan (AMDK) serta jumlah penduduk yang besar membuat Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasaran Indonesia (Aspadin) yakin penjualan air minum kemasan di kuartal pertama tahun ini masih bisa tumbuh. Rembang Kayo, Sekretaris Jenderal Aspadin memprediksi penjualan air minum kemasan bisa tumbuh 5% secara year on year Rembang Kayo memprediksi konsumsi AMDK bisa tumbuh sekitar 5% secara year on year. Dengan asumsi ini, konsumsi air minum kemasan dari Januari - Maret 2013 bisa mencapai 4,7 miliar liter. Adapun konsumsi di periode yang sama tahun lalu sebesar 4,5 miliar liter. "Konsumsi masih tetap tumbuh meski ada tantangan," katanya kemarin. Salah satu tantangan berupa kenaikan biaya produksi akibat kenaikkan upah buruh dan energi. Alhasil, harga jual produk AMKD sudah naik 10% di awal tahun ini.