LONDON. Perusahaan keuangan asal Inggris, Standard Chartered Plc. (Stanchart) sedang berupaya menjual aset ritel di Filipina. Langkah ini diambil Stanchart demi memangkas biaya operasional dan memperbaiki kinerja. Maklum dalam dua tahun terakhir ini, kinerja Stanchart kurang menggembirakan. Akibatnya, harga saham perusahaan dalam dua tahun terakhir turun sebesar 46%. Karena kondisi itu, Peter Sands yang kini menjadi orang nomor satu di Stanchart menuai tekanan untuk mengundurkan diri. Bloomberg, Selasa (3/2), melaporkan, aset Stanchart di Filipina saat ini bernilai US$ 1,72 miliar. Sebanyak dua pertiga karyawan Stanchart menggawangi sektor ritel. Di Filipina, Stanchart masuk dalam urutan ke-19 dari sisi jumlah aset terbesar.
Penjualan aset Stanchart
LONDON. Perusahaan keuangan asal Inggris, Standard Chartered Plc. (Stanchart) sedang berupaya menjual aset ritel di Filipina. Langkah ini diambil Stanchart demi memangkas biaya operasional dan memperbaiki kinerja. Maklum dalam dua tahun terakhir ini, kinerja Stanchart kurang menggembirakan. Akibatnya, harga saham perusahaan dalam dua tahun terakhir turun sebesar 46%. Karena kondisi itu, Peter Sands yang kini menjadi orang nomor satu di Stanchart menuai tekanan untuk mengundurkan diri. Bloomberg, Selasa (3/2), melaporkan, aset Stanchart di Filipina saat ini bernilai US$ 1,72 miliar. Sebanyak dua pertiga karyawan Stanchart menggawangi sektor ritel. Di Filipina, Stanchart masuk dalam urutan ke-19 dari sisi jumlah aset terbesar.