Penjualan Bandara Sydney semakin dekat setelah peningkatan tawaran US$17,4 miliar



KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Penjualan bandara terbesar Australia bergerak lebih dekat karena kelompok investor infrastruktur memenangkan izin untuk melakukan uji tuntas di Sydney Airport Holdings Pt Ltd, setelah mempermanis tawaran pengambilalihannya menjadi A$23,6 miliar setara US$ 17,4 miliar.

Langkah tersebut membuat saham bandara naik 5% dengan analis mengatakan tawaran saingan tampaknya tidak mungkin mengingat skala dana yang dibutuhkan dan aturan kepemilikan asing yang berarti bandara harus tetap 51% milik Australia.

"Kami menetapkan probabilitas tinggi dari kesepakatan yang berhasil mengingat komitmen dewan untuk dengan suara bulat merekomendasikan tawaran (konsorsium) jika tidak ada tawaran alternatif yang lebih tinggi," kata analis Credit Suisse dalam sebuah catatan seperti dikutip dari Reuters, Senin (13/9).


Asal tahu saja, Bandara Sydney merupakan satu-satunya operator bandara yang melantai di bursa Australia dan pembeliannya akan menjadi taruhan jangka panjang pada sektor perjalanan yang telah terpukul oleh pandemi. 

Baca Juga: Duh, kasus Covid-19 baru di Victoria Australia capai level tertinggi dalam 13 bulan

Pengambilalihan ini akan menjadi salah satu pembelian terbesar yang pernah ada dari sebuah perusahaan Australia dan menggarisbawahi aktivitas kesepakatan besar selama satu tahun, yang sebelumnya ada pembelian besar Afterpay oleh Square senilai US$29 miliar.

Dengan proposal yang sekarang, harga per saham Bandara Sydney menjadi A$ 8,75 yang berarti meningkat 3,6% dari proposal sebelumnya. Sekadar informasi, sebelumnya sudah ada tawaran dari konsorsium dengan harga A$8,45 dan A$8,25 per saham namun  keduanya ditolak oleh dewan operator bandara karena dianggap tidak memadai.

Adapun, konsorsium penawaran Sydney Aviation Alliance (SAA) terdiri dari investor Australia IFM Investors, QSuper dan AustralianSuper dan Mitra Infrastruktur Global yang berbasis di AS. “SAA telah diberikan uji tuntas non-eksklusif yang diperkirakan akan memakan waktu empat minggu setelah menandatangani perjanjian kerahasiaan,” ujar pihak Bandara Sydney.

Kesepakatan ini akan membutuhkan laporan ahli independen, persetujuan dari 75% pemegang saham dan lampu hijau dari regulator persaingan dan Dewan Peninjau Investasi Asing. Biasanya, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.

Seorang juru bicara SAA mengatakan konsorsium menyambut baik pengumuman itu dan berharap dapat bekerja sama dengan dewan Bandara Sydney untuk menyelesaikan transaksi.

Selanjutnya: Indonesia dan Australia sepakat memperpanjang kerja sama pertahanan dan keamanan

Editor: Handoyo .