KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Sejumlah merek fesyen ternama dunia mulai merasakan geliat penjualan tas, sepatu hingga perhiasan dari para pembeli di China. Hal ini menurut para analis dianggap sebagai tren "balas dendam" setelah sejumlah permintaan barang terpaksa dipendam lantaran adanya pandemi Covid-19. Tiffany Co misalnya menyatakan bahwa penjualan ritel di China melonjak sekitar 30% pada bulan April dan 90% pada bulan Mei 2020 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Baca Juga: Liga Inggris catat kerugian hampir £ 600 juta di musim 2018/2019
Melansir CNN, Kamis (11/6) peningkatan ini menjadi angin segar bagi Tiffany setelah mengalami penurunan penjualan bersih sekitar 40% di bulan Mei 2020 secara global. CEO Tiffany Alessandro Bogliolo dalam presentasinya menyebut pesatnya penjualan di China merupakan indikasi bahwa pemulihan ekonomi sedang berlangsung.