Penjualan batubara PTBA tahun 2018 tidak mencapai target yang ditetapkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan kenaikan produksi batubara pada akhir 2018 lalu. Namun dari segi penjualan malah tak mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun target produksi batubara PTBA di tahun 2018 sebesar 25,54 juta ton. Sedangkan penjualan batubara PTBA ditargetkan sebesar 25,88 juta ton.

Corporate Secretary PTBA Suherman menyatakan, target produksi PTBA pada tahun lalu berhasil dilampaui. Ia menerangkan bahwa produksi batubara PTBA di tahun 2018 sebesar 26,35 juta ton atau naik 3,2% dari target yang ditetapkan. Sementara penjualan batubara PTBA di 2018 cuma sebesar 24,70 juta ton atau minus 4,5% dari target yang ditetapkan.

Selanjutnya untuk tahun 2019, Suherman bilang pihaknya menargetkan kenaikan produksi batubara sebesar 27,26 juta ton atau naik 3,4% dari tahun 2018. "Sementara untuk penjualan batubara diharapkan mencapai 28,37 juta ton atau naik 15% dari tahun sebelumnya," terangnya kepada kontan.co.id, Rabu (23/1).


Sedangkan dari sisi kinerja keuangan 2018, Suherman masih belum mau berkomentar. "Laporannya masih dalam proses audit oleh KAP yang ditunjuk dan akan diinformasikan angka auditednya pada bulan Maret 2019. Yang pasti meningkat dari tahun 2017," imbuhnya.

Lalu untuk 2019, PTBA menargetkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 27 triliun. Namun untuk laba bersih, ia masih enggan memberikan target secara rinci untuk tahun ini. "Laba diupayakan meningkat dari tahun 2018," paparnya.

Untuk belanja modal (capex) 2019, sebelumnya Suherman pernah menyebutkan bahwa PTBA sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 6,5 triliun. “Sementara ini masih didanai oleh internal. Namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan dana dari luar perusahaan jika mungkin dan dibutuhkan,” imbuh Suherman.

Selain peremajaan peralatan, PTBA juga akan menggunakan belanja modal ini untuk pengembangan investasi proyek-proyek strategis yang sudah disetujui perusahaan. Saat ini PTBA bakal membangun pabrik gasifikasi di dua lokasi. Masing-masing, nilai investasi untuk pabrik di Tanjung Enim sekitar US$ 3 miliar dan untuk pabrik di Peranap sekitar US$ 2 miliar.

Selain memiliki hajat membuat pabrik gasifikasi, PTBA juga tengah melebarkan sayapnya dalam bisnis pembangkit listrik. Perusahaan tambang batubara ini membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Banko Tengah Sumsel 8 di Muara Enim, Sumatera Selatan. Kontruksi PLTU dengan kapasitas 2x620 mw ini diharapkan rampung pada 2022. Dalam berita Kontan.co.id, nilai investasi PLTU ini sebesar Rp 1,68 miliar.

Tak hanya PLTU, PTBA juga mulai merambah bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Sebagai informasi, PTBA sebelumnya mengikuti tender PLTS dengan daya 35 megawatt (MW), 33,68 MW, dan 30 MW di Sumatra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli