KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target penjualan batubara di pasar dalam negeri atawa domestic market obligation (DMO) sebesar 107 juta ton pada tahun ini tampaknya susah terpenuhi. Penyebab utamanya adalah pembelian dari industri terutama untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di bawah target, lantaran tak banyak pembangkit baru beroperasi. Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, realisasi DMO batubara atau wajib pasok ke industri di dalam negeri hingga akhir September 2017 baru mencapai 71,86 juta ton. Biarpun begitu, Dadan menyebut masih ada waktu tiga bulan untuk mencapai target DMO tahun ini. Dadan memproyeksikan hingga akhir tahun target pasokan batubara ke dalam negeri bisa tercapai di atas 90%.
Penjualan batubara untuk lokal sulit terpenuhi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target penjualan batubara di pasar dalam negeri atawa domestic market obligation (DMO) sebesar 107 juta ton pada tahun ini tampaknya susah terpenuhi. Penyebab utamanya adalah pembelian dari industri terutama untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di bawah target, lantaran tak banyak pembangkit baru beroperasi. Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, realisasi DMO batubara atau wajib pasok ke industri di dalam negeri hingga akhir September 2017 baru mencapai 71,86 juta ton. Biarpun begitu, Dadan menyebut masih ada waktu tiga bulan untuk mencapai target DMO tahun ini. Dadan memproyeksikan hingga akhir tahun target pasokan batubara ke dalam negeri bisa tercapai di atas 90%.