Penjualan BBM anjlok 30%, Pertamina: Penjualan Avtur juga drop 90%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina mencatat bahwa penjualan gasoline (Premium, pertalite, pertamax series, dan dexlite) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Avtur turun sejak terjadinya Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB).

Asal tahu saja konsumsi bensin (Premium, pertalite, pertamax series, dan dexlite) per hari dalam keadaan normal mencapai 29.000 kiloliter (KL) per hari. Sedangkan konsumsi Avtur dalam keadaan normal mencapai 13.500 KL per hari.

Baca Juga: Soal harga BBM, Kementerian ESDM masih bergeming


Penurunan penjualan bensin dan Avtur itu karena tidak adanya aktivitas masyarakat dalam bertransportasi dan maskapai juga tidak diizinkan beroperasi sejak adanya kebijakan PSBB untuk menekan penyebaran virus corona.

Senior Vice President Corporate Strategic Growth PT Pertamina (Persero) Daniel Purba mengungkapkan, penyebaran virus corona membawa dampak pada bisnis bahan bakar minyak (BBM) Pertamina.

Akibatnya, situasi ini berpengaruh terhadap pendapatan dan cost Pertamina. "Saat ini harga minyak sekitar US$ 20 per barel, kurs rupiah juga melemah ke Rp 15.000 per dollar AS," kata dia dalam diskusi "Dampak COVID-19 dan Harga Minyak Rendah Terhadap Bisnis Gas dan LNG Indonesia, Apa Strategi Kita" Sabtu (9/5).

Kata Daniel, dengan melemahnya nilai tukar rupiah membuat cost Pertamina meningkat dan di sisi lain penjualan bensin menurun. "Penjualan Avtur drop sampai 90%, konsumsi bensin turun 20%-30%," imbuh dia.

Baca Juga: Ada Beban Berat Pertamina di Balik Harga BBM yang Tak Kunjung Turun

Asal tahu saja, produksi avtur Pertamina secara normal bisa mancapai 2.8 juta barel per bulan. Sementara untuk penjualan LPG hanya naik 2%-3% karena adanya kebijakan work from home. "Meski mendapat tantangan begitu berat, kami masih bisa menyalurkan BBM dan LPG ke seluruh wilayah Indonesia," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini