Penjualan BBM cemerlang, AKR Corporindo (AKRA) mencatatkan kinerja mentereng



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan kinerja yang memuaskan pada tiga bulan pertama tahun ini. AKR mengantongi pendapatan sebesar Rp 6,34 triliun atau naik 25,86% dibanding pendapatan kuartal I-2019 yang sebesar Rp 5,03 triliun.

Sumbangsih utama pendapatan ini datang dari perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang sebesar Rp 5,89 triliun. Sementara pendapatan jasa logistik Rp 214,24 miliar, pendapatan dari tanah kawasan industri dan lainnya Rp 140,25 miliar, dan pendapatan dari hasil pabrikan 99,99 miliar. AKRA meraup laba bersih Rp 228 miliar atau naik 13% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya.

Analis Sinarmas Sekuritas Raymond Richardson mengatakan, kinerja solid AKRA pada kuartal I-2020 telah memenuhi 39% dari proyeksi Sinarmas Sekuritas dan 35% dari konsensus. Hal tersebut dinilai Raymond tidak terlepas dari pertumbuhan volume penjualan petroleum dan pendapatan dari Kawasan Industri JIIPE Gresik yang lebih besar.


Baca Juga: Harga Minyak Merangkak Naik, Saham Emiten Migas Ikut Memanas

“Penjualan petroleum tercatat naik hingga 36,7% secara year on year (yoy) dengan penjualan petrol yang juga naik 43% secara yoy. Margin laba kotor juga sedikit membaik ke level 8,8% dibanding kuartal I-2019 yang 8,6% seiring dengan JIIPE punya kontribusi yang lebih besar terhadap total pendapatan AKRA,” ujar Raymond kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).

Analis Kresna Sekuritas Timothy Gracianov dalam riset pada 30 April 2020 menuliskan sektor industrial estate yang direpresentasikan oleh JIIPE menyumbangkan pendapatan sebesar 14,5% dari keseluruhan laba kotor AKRA atau senilai Rp 81 miliar. Angka itu jauh lebih baik dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang justru rugi Rp 5 miliar.

“Adapun total dana senilai Rp 140 miliar datang dari penjualan 5,9 hektare penjualan tanah (proyeksi 2020 sebesar 20 hektare) yang senilai Rp 104 miliar, sewa dari Freeport senilai Rp 39 miliar, dan Rp 7 miliar dari utilities. Kami memproyeksikan pada kuartal II-2020 akan ada tambahan penjualan lahan seluas 4 hektar,” tulis Timothy dalam risetnya.

Baca Juga: Di tengah pandemi Covid-19, BP-AKR bakal berikan promo cashback 20%

Lebih lanjut, Timothy menilai volume penjualan petroleum pada kuartal II-2020 tidak akan sebesar kuartal I-2020. Hal ini tidak terlepas dari potensi menyusutnya permintaan seiring dengan adanya pandemi virus corona.

Timothy memproyeksikan volume penjualan akan turun berkisar 10% secara quarter over quarter (qoq). “Pandemi virus corona juga mungkin berpengaruh terhadap progres konstruksi smelter Freeport di JIIPE di mana pendapatan dari biaya sewa tanah yang dijanjikan (sekitar 120 hektare) untuk area laydown mungkin tertunda dan berpotensi memangkas keuntungan sebesar Rp 35 miliar,” jelas Timothy.

Timothy merekomendasikan untuk beli saham AKRA dengan target harga sebesar Rp 3.200 per saham. Pada Kamis (9/7), harga saham AKRA turun 0,40% ke Rp 2.480 per saham.

Baca Juga: Kinerja AKR Corporindo (AKRA) Masih Tumbuh, Tapi Dibayangi Harga Minyak dan Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati