Penjualan bbm non subsidi Pertamina turun 11%



JAKARTA. Penjualan bahan bakar minyak (bbm) non subsidi PT Pertamina (Persero) turun 11% atau sekitar 2,17 juta kiloliter. Turunnya penjualan itu lantaran pembelian bbm PLN berkurang.Data Pertamina menunjukkan, penjualan bbm non subsidi di 2011 mencapai 19,35 juta kiloliter, sedangkan target penjualan bbm non subsidi pada tahun ini hanya 17,18 juta kiloliter."Penurunan penjualan bbm non subsidi ini, karena konsumsi PLN turun. Tahun ini banyak pembangkit PLN non bbm yang akan beroperasi," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Djaelani Sutomo, Selasa (14/2).Menurut Djaelani, kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi tahun lalu. Pada tahun lalu, konsumsi bbm PLN justru meningkat, sehingga realisasi penjualan bbm non susidi melebihi dari target sebesar 0,24 juta kiloliter. "Tahun lalu terjadi over kuota karena permintaan PLN meningkat karena keterbatasan pasokan gas dan batubara," urainya.Tahun lalu, target penjualan bbm non subsidi Pertamina sebesar 19,11 juta kiloliter. Jumlah ini terdiri dari penjualan bbm non subsidi non PLN sebesar 16,40 juta kiloliter. Sedangkan penjualan bbm non subsidi untuk PLN dan TNI sebesar 2,71 juta kiloliter.Realisasinya, penjualan bbm non subsidi untuk PLN dan TNI melonjak 3,49 juta kiloliter. Sehingga total realisasi penjualan bbm non subsidi untuk PLN dan TNI sebesar 7,20 juta kiloliter pada 2011.Sebelumnya, Direktur Utama PLN Nur Pamuji mengatakan, penggunaan bbm PLN pada tahun ini turun 30% ketimbang tahun lalu. Pada tahun 2012, target penggunaan bbm PLN sebesar 7,49 juta kiloliter.

"Penurunan penggunaan BBM di 2012 sejalan dengan peningkatan target penerapan 'fuel mix' dan pasokan bahan bakar gas," kata Nur Pamuji.Dia menjelaskan, untuk 2012, target "fuel mix" bbm mencapai 17,73%, turun signifikan dari tahun 2011 sebesar 27,4%. Penurunan penggunaan bbm, karena pada tahun ini banyak pembangkit PLN berbahan bakar batubara dan gas beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini