Penjualan BSDE Naik 62%



JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan kinerja yang cukup cemerlang pada semester I 2010. Pengembang kawasan hunian ini berhasil mengantongi angka penjualan sebesar Rp 873 miliar atau naik 62,98% daripada penjualan periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan BSDE Feniyati Tenggara mengatakan, angka penjualan selama semester pertama itu mayoritas disumbang oleh segmen residensial BSD City. "Kontribusi dari penjualan rumah mencapai 80% dari total penjualan kami," ungkap Feniyati, Kamis (8/7).

Sedangkan sisanya, sebanyak 20%, berasal dari sektor komersial berupa penjualan rumah toko (ruko), lahan industri, dan kavling. Sayang, Feniyati masih enggan menyebutkan detail kinerja mereka selama setengah tahun pertama 2010. Dalihnya, laporan keuangan BSDE saat ini masih dalam proses audit.


Angka penjualan BSDE semester I 2010 memang patut diacungi jempol. Pasalnya, pada semester I 2009, BSDE cuma meraih angka penjualan sebesar Rp 535,63 miliar. Sedangkan laba bersihnya Rp 125,07 miliar.

Kawasan BSD City memiliki lahan seluas 5.950 hektare (ha). Hingga saat ini, BSD sudah membebaskan lahan hingga seluas 4.700 ha, dan masih tersisa 1.250 ha yang proses pembebasan lahannya belum rampung. Akuisisi sisa lahan itu akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan selesai pada tahun 2015. Untuk mewujudkan rencana itu, BSD telah menyiapkan dana besar. Salah satunya berasal dari kas internal yang mencapai Rp 1,2 triliun.

Targetkan Rp 2 triliun

Direktur BSD Hermawan Wijaya menargetkan, penjualan bisa mencapai Rp 2 triliun dengan laba bersih Rp 355 miliar atau tumbuh 15% pada tahun ini. Tahun lalu, BSDE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 308, 73 miliar. Sebanyak 21% dari laba bersih itu atau sebesar Rp 65,61 miliar dibagikan kepada pemegang saham melalui dividen senilai Rp 6 per saham. "Prospek bisnis properti tahun ini sangat bagus. Kondisi perekonomian cukup cerah dan tingkat bunga yang relatif rendah," ucap Hermawan optimistis.

Tak heran, sepanjang tahun ini BSD City berencana meluncurkan sekitar 2.000 unit rumah baru. Hingga April 2010, BSD telah membangun empat kluster baru. Setiap kluster berisi sekitar 150 - 200 rumah yang dibanderol di atas Rp 500 jutaan.

Meski begitu BSDE masih memiliki total utang sebesar Rp 850 miliar yang terdiri dari pinjaman modal kerja Rp 250 miliar dan obligasi rupiah senilai Rp 600 miliar yang akan jatuh tempo tahun 2011 mendatang.

Krishna Dwi Setiawan, Kepala Riset Valbury Asia Securities, mengatakan, potensi pertumbuhan kinerja BSDE masih cukup besar, sebab anak perusahaan Sinarmas tersebut masih memiliki landbank yang cukup luas. "Kawasan BSD berkembang sangat pesat," kata dia.

Selain itu, masih menurut Krishna, kinerja BSDE juga ditopang oleh peningkatan harga tanah yang tinggi. Tentu saja ini menjadi salah satu daya tarik bagi calon konsumen untuk membeli perumahan di kawasan itu. Saat ini harga tanah di BSD sudah mencapai Rp 2,5 juta per m².

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie