MILAN. Perusahaan tas mewah, Prada, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 28% pada tahun 2014. Penyebabnya, pertumbuhan penjualan ritel di Amerika dan Jepang gagal mengimbangi penurunan penjualan di China dan Eropa. Pada Minggu (29/3) kemarin, Prada melaporkan pendapatan bersih mencapai 450,7 juta euro atau setara dengan US$ 489,8 juta pada tahun fiskal yang berakhir 31 Januari. Artinya, pendapatan tersebut turun dari perolehan tahun 2013 yang mencapai 627,8 juta euro dan lebih rendah dari prediksi analis yang mematok prediksi pendapatan 475,9 juta euro. Chief Executive Prada Patrizio Bertelli mengatakan, tingkat ketidakpastian di pasar barang-barang mewah internasional masih sangat tinggi akibat isu-isu lokal di pasar tertentu serta volatilitas mata uang.
Penjualan China & Eropa turun, laba Prada anjlok
MILAN. Perusahaan tas mewah, Prada, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 28% pada tahun 2014. Penyebabnya, pertumbuhan penjualan ritel di Amerika dan Jepang gagal mengimbangi penurunan penjualan di China dan Eropa. Pada Minggu (29/3) kemarin, Prada melaporkan pendapatan bersih mencapai 450,7 juta euro atau setara dengan US$ 489,8 juta pada tahun fiskal yang berakhir 31 Januari. Artinya, pendapatan tersebut turun dari perolehan tahun 2013 yang mencapai 627,8 juta euro dan lebih rendah dari prediksi analis yang mematok prediksi pendapatan 475,9 juta euro. Chief Executive Prada Patrizio Bertelli mengatakan, tingkat ketidakpastian di pasar barang-barang mewah internasional masih sangat tinggi akibat isu-isu lokal di pasar tertentu serta volatilitas mata uang.