KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pulp dan kertas PT Suparma Tbk (
SPMA) baru saja melaporkan laporan keuangan tahun buku 2021. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (27/3), perusahaan ini berhasil meraup kinerja bisnis yang positif tahun lalu dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,79 triliun. Penjualan SPMA tahun lalu, tercatat tumbuh 29,88%
year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 2,15 triliun pada tahun 2020. Pertumbuhan penjualan SPMA di 2021, ditopang oleh meningkatnya kontribusi penjualan domestik menjadi Rp 2,55 triliun. Artinya, ada peningkatan 34,97% yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,89 triliun.
Baca Juga: APKI Siap Wujudkan Industri Pulp dan Kertas Berbasis ESG Di sisi lain, penjualan ekspor SPMA mengalami penurunan 7,07% yoy, dari sebelumnya Rp 260,55 miliar pada tahun 2020, menjadi Rp 242,12 miliar di tahun 2021. Terkereknya angka penjualan, membuat beban pokok penjualan SPMA ikut bertambah. Masih mengutip laporan keuangan perusahaan, beban pokok penjualan perusahaan ini tercatat naik 25,39% yoy menjadi Rp 2,20 triliun. Di mana, pada tahun 2020, angkanya hanya mencapai Rp 1,75 triliun. SPMA juga terpantau masih membukukan pembengkakan pada sejumlah pos beban. Pertama, ada beban penjualan yang naik 8,28% yoy menjadi Rp 96,93 miliar. Asal tahu saja, pada tahun sebelumnya, beban penjualan SPMA hanya senilai Rp 89,51 miliar.
Pembengkakan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi sebesar 17,26% yoy, dari sebelumnya Rp 71,63 miliar, menjadi Rp 84 miliar. Di sepanjang 2021, SPMA tercatat mampu meraup laba tahun berjalan sebesar Rp 294,32 miliar. Angka ini naik signifikan dari sebelumnya Rp 162,52 miliar pada tahun 2020. Per 31 Desember 2021, perusahaal ini tercatat membukukan jumlah aset senilai Rp 2,74 triliun. Meningkat dari semula Rp 2,31 triliun per 31 Desember 2020. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .