Penjualan dan laba Kino Indonesia (KINO) kompak menurun pada kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menorehkan kinerja yang kurang memuaskan di kuartal ketiga ini. Menyusutnya penjualan, ikut mendorong penurunan laba bersih perseroan dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Per 30 September 2021, penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun. 

Penjualan KINO di kuartal ketiga tahun ini masih ditopang oleh dua produk utama yakni perawatan tubuh sebesar Rp 1,17 triliun dan minuman senilai Rp 1,40 triliun.  Penjualan perawatan tubuh tercatat menurun 29,09% secara tahunan atau yoy. Sementara untuk penjualan minuman berhasil tumbuh 19,12% dari periode yang sama di tahun lalu. 


Penjualan KINO juga berasal dari produk makanan sebesar Rp 304,80 miliar, farmasi sebesar Rp 46,22 miliar, dan makanan hewan sebesar Rp 189,63 juta. 

Baca Juga: Sumber Alfaria (AMRT) optimistis kinerja perseroan akan lebih baik pada tahun ini

Penjualan makanan dan farmasi berhasil tumbuh masing-masing sebesar 4,76% dan 13,25%. Sedangkan penjualan makanan hewan merosot tajam hingga 98,29% dari realisasi di kuartal III-2020. 

Penurunan pada kinerja penjualan, mengakibatkan laba kotor perusahaan pun turun 9,21%, dari semula Rp 1,51 triliun di kuartal III-2020 menjadi Rp 1,37 triliun pada kuartal III-2021. 

Namun demikian, beban penjualan KINO terpantau turun tipis 1,73% menjadi Rp 950,19 miliar di akhir September lalu. Di mana pada akhir September tahun 2020, beban penjualan KINO tercatat sebesar Rp 967 miliar. 

Di sisi lain, beban umum dan administrasi mengalami pembengkakan 5,03% menjadi Rp 302,91 miliar per September 2021. 

Walhasil, KINO pun harus menanggung penurunan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih hingga 48,78%, dari Rp 161,69 miliar menjadi Rp 82,80 miliar. 

Selanjutnya: Begini strategi Multi Indocitra (MICE) kejar pertumbuhan bisnis di sisa tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi