Penjualan deterjen Unggul Indah mulai turun



JAKARTA. Sepertinya momen Lebaran tak membawa berkah bagi PT Unggul Indah Cahaya Tbk. Pasalnya, perusahaan deterjen dengan kode UNIC ini justru mengalami penurunan penjualan di momen tersebut. Lily Setiadi, Sekertaris Perusahaan PT Unggul Indah Cahaya mengatakan, perusahaannya mengalami penurunan pendapatan, lantaran adanya kebijakan larangan akses pengiriman barang saat sebelum dan sesudah Lebaran. "Penurunan tersebut akan terasa di bulan ini (Juli)," ungkapnya kepada KONTAN, Senin (14/7). Meski demikian, penurunannya tak terlalu signifikan. Jika dibandingkan bulan-bulan biasa, saat menjelang Lebaran seperti ini, Unggul Indah bisa mengalami penurunan sekitar 5%. Meskipun begitu, Lily optimistis jika perusahaannya dapat mengalami pertumbuhan 3% sampai akhir tahun. Jika menengok pada laporan keuangan, tahun lalu Unggul Indah membukukan pendapatan sebesar US$ 430 juta. Itu berarti di tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan US$ 442,9 juta. "Tapi yang pasti kita pendapatan perusahaan stabil tahun ini," ujar Lily. Sayangnya, terkait kisaran proyeksi kinerja semester I tahun ini, ia masih enggan mengungkapkan berapa yang sudah diraup. Perseroan juga masih memfokuskan penjualan di pasar domestik. Lily bilang, saat ini sekitar 95% penjualan diperuntukan untuk pasar dalam negeri. Sedangkan 5%, untuk pasar ekspor ke Amerika, Vietnam, Cina, dan Jepang. Sampai akhir tahun, Unggul Indah juga masih belum membidik negara baru. "Kita ada beberapa klien dari luar negeri, tapi untuk negaranya masih sama saja," jelasnya. Mengenai penguatan kurs yang sempat menjadi masalah bagi pelaku Industri. Unggul Indah mengaku tak merasakan dampaknya. Pasalnya, transaksi pembelian perseroan menggunakan dollar. Pada kuartal I tahun ini perseroan mengalami penurunan pendapatan 4,6% menjadi US$ 428,99 juta. Padahal tahun lalu di periode yang sama pendapatannya mencapai US$ 460,24 juta. Menganai ekspansi perusahaan berupa perluasan dermaga di Merak, Banten, Lily mengatakan masih belum ada kemajuan. "Masih dalam tahap izin-izin saja," jelasnya. Ekspansi yang bernilai sekitar US$ 10 juta ini, diprediksi akan rampung pada semester I tahun depan. Dana tersebut, diambil dari dana belanja modal perusahaan. Selain itu, Unggul Indah Cahaya juga rutin menggelontorkan dana untuk pemeliharaan pabrik sekitar US$ 2 juta.Sekedar informasi, saat ini kapasitas produksi pabrik sekitar 270 metrik ton per tahun, namun untung kapasitas yang berlisensi sekitar 240 metrik ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto