KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan domestik PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) diprediksi naik 4% di tahun 2021. Menurut analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin, pemulihan permintaan mungkin mulai terlihat dari kuartal kedua tahun ini, karena adanya
low base effect. Sementara itu, kenaikan permintaan yang lebih tinggi terjadi pada kuartal III dan kuartal IV, dimana volume biasanya tumbuh karena dimulainya banyak proyek konstruksi. “Selain itu, kami memperkirakan kegiatan ekonomi akan jauh lebih baik tahun ini dengan potensi percepatan belanja infrastruktur dan potensi pemulihan sektor properti,” tulis Mimi dalam riset yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (17/3).
SMGR mencatatkan penjualan 39,84 juta ton semen pada tahun lalu, termasuk penjualan klinker domestik. Realisasi ini turun 7,9% secara tahunan (yoy) dari volume penjualan pada tahun 2019 yang mencapai 43,27 juta ton. Mirae Asset juga meyakini SMGR, anggota indeks
Kompas100 ini, dapat mempertahankan strategi pengelolaan pengeluarannya secara baik dengan efisiensi biaya dan tingkat utang yang berpotensi lebih rendah. Hal ini mengarah pada perkiraan menurunnya beban keuangan.
Baca Juga: Volume penjualan Semen Indonesia (SMGR) turun 7,9% di tahun 2020 Dus, Mirae Asset merevisi ke atas estimasi laba bersih
SMGR untuk tahun 2021 dan 2022, masing-masing sebesar 6,6% dan 6,4% dari estimasi sebelumnya. Namun, Mirae Asset hanya melakukan sedikit penyesuaian pada sisi pendapatan dan merevisi perkiraan beban keuangan disebabkan adanya estimasi utang yang lebih rendah. Mirae Asset memproyeksikan pendapatan
SMGR mencapai Rp 38,6 triliun di 2021 atau naik 9,6% secara tahunan dan Rp 40,9 triliun atau naik 5,9% secara yoy di tahun 2022.
Dengan demikian, laba bersih perusahaan pelat merah ini diperkirakan mencapai Rp 3,4 trilun atau naik 22,5% yoy pada 2021 dan Rp 4,4 triliun melesat 27,5% yoy pada tahun 2021 mendatang. “Dengan anggaran infrastruktur yang lebih tinggi dan potensi dimulainya kembali kegiatan ekonomi tahun ini, kami berharap kinerja keuangan SMGR meningkat tahun ini,” pungkas Mimi. Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi
trading buy bagi saham emiten pelat merah ini dengan target harga target yang lebih tinggi, yakni di Rp 12.755 dari sebelumnya Rp 12.650.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari