Penjualan ekspor topang 68% pendapatan Selamat Sempurna (SMSM)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menargetkan penjualan ekspor tahun ini dapat melampaui pencapaian di tahun 2019.  Maklumlah, pendapatan SMSM memang masih ditopang oleh penjualan ekspor yang mencapai 68% dari total penjualan konsolidasi perseroan di semester I-2021.  

"Dengan melihat perkembangan kondisi dari bulan-bulan sebelumnya, perseroan berharap target penjualan ekspor tahun 2021 dapat melampaui pencapaian tahun 2019," ungkap Direktur Keuangan Selamat Sempurna, Ang Andri Pribadi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/8) lalu. 

Mengintip laporan keuangan perseroan, SMSM berhasil menorehkan kinerja yang positif dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,97 triliun di semester I-2021. Jumlah itu meningkat 34,57% dari realisasi penjualan bersih pada semester I-2020 senilai Rp 1,46 triliun. 


Capaian positif di semester pertama tahun ini, ditopang oleh tumbuhnya kinerja penjualan SMSM, baik di pasar ekspor maupun lokal. Di mana, penjualan ekspor yang tercatat mengalami pertumbuhan 35% menjadi 1,34 triliun pada akhir Juni lalu. Sedangkan untuk penjualan lokal sebesar Rp 630,58 miliar atau meningkat 34% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun 2020. 

Ang menjelaskan, peningkatan kinerja ekspor SMSM di paruh pertama tahun ini didorong oleh beberapa faktor, di antaranya perbaikan ekonomi global dan juga percepatan vaksinasi Covid-19 yang tengah berjalan di seluruh dunia. 

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) akan menebar dividen interim Rp 20 per saham, simak jadwalnya

"Perbaikan ekonomi global yang disertai mobilitas masyarakat yang sudah membaik dan kehadiran vaksin Covid-19 yang memiliki tingkat efektivitas tinggi seperti Pfizer, Sinovac, Astra Zeneca, Sinopharma, Moderna dan lainnya," jelas Ang. 

Selain itu, pemulihan negara-negara yang menerapkan lockdown serta membaiknya ketersediaan kontainer pengiriman juga turut menjadi katalis positif bagi kinerja ekspor SMSM di tahun ini. 

Meskipun banyak katalis positif, Ang bilang laju bisnis SMSM di tahun ini tentu masih akan diwarnai oleh berbagai tantangan. Salah satunya terkait dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang dapat menyebabkan pembatasan mobilitas di beberapa area atau negara. Sehingga menghambat laju pengiriman. 

"Selain itu, tantangan yang akan dihadapi perseroan terkait dengan fluktuasi harga besi baja yang mana merupakan bahan baku utama perseroan," kata dia. 

 
SMSM Chart by TradingView

Alhasil, SMSM pun tidak bisa memprediksi secara detil bagaimana tren pertumbuhan ekspor di kuartal III dan kuartal IV tahun 2021. Namun demikian, seperti yang telah disampaikan di atas, perseroan berkeyakinan pencapaian di tahun ini dapat lebih baik dari tahun 2019.

Ang mengatakan, SMSM belum berencana menambah pasar ekspor baru dalam waktu dekat ini. Sebab, perseroan masih akan fokus pada pengembangan ekspor di negara-negara eksisting

Sebagaimana diketahui, SMSM telah mengirim produknya ke berbagai negara. Adapun, hingga kuartal II-2021 ada lima negara yang memiliki kontribusi ekspor terbesar, antara lain Amerika Serikat (13%), Australia (11%), Malaysia (8%), Thailand (8%), dan Rusia (7%). 

Sedikit informasi, hingga Juni lalu SMSM berhasil meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 314,30 miliar. Jumlah ini tumbuh signifikan 54,72% dari sebelumnya Rp 203,14 pada Juni 2020. 

Selanjutnya: SMSM Optimistis Kinerja Bisnis Membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .