Penjualan emas Freeport Indonesia terpuruk



JAKARTA. Imbas peristiwa runtuhnya terowongan bawah tanah di lokasi tambang Grasberg pada pertengahan Mei lalu membuat kinerja PT Freeport Indonesia kuartal II terpuruk.

Berdasarkan rilis laporan kinerja kuartal kedua yang dipublikasikan Freeport McMoRan, Selasa (23/7), penjualan tembaga PT Freeport Indonesia kuartal II anjlok 13,7%, menjadi 158 juta pound atau turun dari kuartal II tahun 2012 yang masih tercatat 183 juta pound.

Tak hanya penjualan, produksi tembaga perusahaan juga turun sebesar 19,7% atau turun dari 173 juta pound pada kuartal II 2012 menjadi 139 juta pound pada kuartal II tahun ini. Setali tiga uang, penjualan dan produksi emas juga ikut turun.


Penjualan emas Freeport Indonesia turun sebesar 38,9%, dari 247.000 ounces pada kuartal kedua 2012 menjadi 151.000 ounces pada kuartal II 2013. Produksi emas turun sebesar 43%, dari 230.000 ounces pada kuartal kedua 2012 menjadi hanya 131.000 ounces pada kuartal kedua 2013.

Secara semester, penjualan dan produksi emas Freeport Indonesia juga tidak secemerlang semester pertama tahun 2012. Di Semester I tahun lalu, penjualan emas Freeport Indonesia mencapai 513.000 ounces, sedangkan semester I tahun ini penjualannya hanya mencapai 342.000 ounces atau anjlok 33,3%.

Produksi emas semester I tahun 2013 juga turun sebesar 25,3% dari 459.000 ounces pada di semester I tahun 2012 menjadi 343.000 ounces di semester I tahun ini. Sedangkan, penjualan dan produksi tembaga pada semester pertama 2013 naik jika dibandingkan semester I 2012.

Penjualan tembaga naik 12,3%, yaitu, dari 317 juta pound pada 2012 menjadi 356 juta pound pada semester I tahun ini. Sedangkan produksi tembaga juga naik sebesar 20,9% yaitu dari 296 juta pound di semester I tahun lalu menjadi 358 pound di semester pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri