KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) mencatat pertumbuhan pendapatan 91,96% menjadi Rp 6,17 triliun pada semester I 2023. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan emas murni. Direktur Investor Relation HRTA, Thendra Chrisnanda, menjabarkan peningkatan volume penjualan emas murni di semester I 2023 sebesar 71,94% YoY menjadi 6,22 ton dari 3,62 ton di semester I 2022. "Sementara itu ASP (harga jual rata-rata) turut tumbuh 12,55% YoY menjadi Rp 986.389 di paruh pertama 2023 dari Rp 876.429 pada periode yang sama tahun lalu," jelasnya, Jumat (4/8).
Lebih lanjut, pada periode semester I 2022 HRTA mencetak pendapatan senilai Rp 3,21 triliun.
Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Target Tahun Ini Bakal Tercapai Senada, pos laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 185,53 miliar atau naik 39,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp133,23 miliar. Thendra menuturkan, penjualan ke grosir tetap menjadi kontributor utama sebesar 86,80% dengan memperhitungkan ekspor, diikuti oleh penjualan ritel sebesar 12,64% dan gadai sebesar 0,48%.
Lebih jauh, pihaknya mencatat capaian penjualan tersebut didominasi oleh segmen penjualan perhiasan dan logam mulia grosir sebesar Rp 5,36 triliun sementara penjualan toko tercatat sebesar Rp 780,35 miliar. Penjualan dengan rekanan tercatat hanya sebesar US$ 5,36 miliar dan bunga pinjaman dan administrasi dari usaha gadai sebesar Rp 29,64 miliar. Sementara itu, pos laba kotor tercatat sebesar Rp 503,99 miliar alias naik 37,52% dibandingkan dengan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 366,48 miliar.
Baca Juga: Harga Emas Bullish, Hartadinata (HRTA) Bidik Kenaikan Harga Jual 10% Tahun Ini Lebih lanjut, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp1 triliun turun tipis dibandingkan dengan periode akhir 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,17 triliun. Ekuitas HRTA juga ikut naik menjadi Rp1,84 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,72 triliun. Aset HRTA juga tercatat naik 36,01% menjadi Rp 5,23 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 3,84 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli