Penjualan Emas Secara Digital Turun di 2022, Pebisnis Emas Atur Strategi untuk 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan emas melalui dompet digital dan financial technology (fintech) semakin berkembang  di Indonesia seiring kemajuan teknologi. Meski begitu, penjualan emas digital ini sempat turun di tahun 2022.

Direktur Keuangan PT Pegadaian  Ferdian Timur Satyagraha mengatakan di tahun 2022 penjualan emas secara digital di Pegadaian mencapai 3,2 ton dengan nilai transaksi sebesar 2,9 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun 2021 nilai transaksi emas di Pegadaian secara digital mencapai 3,4 triliun. Artinya, nilai transaksi emas digital di Pegadaian turun 14,7% dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, transaksi penjualan emas digital di awal tahun 2023 juga mengalami sedikit penurunan dibanding penjualan awal tahun 2022. Di awal 2022, Pegadaian bisa menjual emas sebanyak 120 kilogram. Sementara di awal tahun 2023 hanya bisa menjual sebanyak 126 kilogram.


Baca Juga: Minta Pengguna Jual Emas karena Ganti Model Bisnis, Cek Legalitas Tamasia

Menurut Ferdi, penurunan penjualan emas digital di Tokopedia ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional, dimana pada tahun 2022 daya beli masyarakat mengalami penurunan. 

Hal ini berpengaruh pada pilihan konsumsi dan investasi pada costumer retail. Untuk menyikapi hal ini, Pegadaian akan lebih meningkatkan dan mengoptimalkan transaksi dari costumer korporasi di tahun 2023.

Selain meningkatkan customer base korporasi, Pegadaian juga akan mengembangkan produk kepemilikan emas digital dengan pembiayaan lewat Tabungan Emas Rencana dan menambahkan Added value kepemilikan emas digital dengan memberikan benefit dengan nama produk Tabungan Emas Plus

Sementara itu di PT Indonesia Logam Pratama (Treasury), pada tahun 2022 perusahaan mendapatkan lonjakan pengguna baru lebih dari 60% dan lompatan penjualan lebih dari 8 kali lipat jika dibandingkan dengan performa pada tahun 2021.

Chief Operating Officer (COO) sekaligus CO-Founder  Treasury Andreas Santoso menilai bahwa di tengah pemulihan perekonomian Indonesia pasca pandemi, kesadaran masyarakat untuk memiliki aset investasi yang aman dan stabil semakin tinggi. Tingkat adopsi pengguna muda juga semakin tinggi dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Menjadi Rp 1.022.000 Per Gram Pada Hari Ini (18/1)

Andreas mengatakan bahwa menjual emas secara digital memiliki tantangan dari segi proses edukasi kepada masyarakat yang memang sudah lama sekali membeli emas batangan atau perhiasan.

Namun, Co-Founder tersebut justru menganggap itu sebagai kesempatan besar yang bisa ditangkap untuk pertumbuhan emas digital di masa depan.

“Dengan adoption rate yang cukup baik, kami melihat justru ini menjadi kesempatan besar yang bisa kita tangkap untuk pertumbuhan emas digital di masa mendatang,” ujar Andreas, Rabu (18/1).

Selain itu, Andreas juga mengatakan sebagai platform digital, Treasury akan terus memberikan layanan yang dapat mendukung masyarakat dalam meraih rencana emasnya, di antaranya adalah dengan memperkuat edukasi mengenai emas fisik digital kepada masyarakat dan bekerjasama dengan teman-teman di industri fintech yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi