Penjualan emas United Tractors (UNTR) turun di kuartal I 2020, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I 2020, PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan produksi dan penjualan emas dari Tambang Emas Martabe sebanyak 95.000 ons. Jumlah ini turun 8,65% dari realisasi penjualan emas di periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 104.000 ons.

Sementara per Maret 2020, jumlah penjualan emas UNTR seberat 29.000 ons, sama dengan realisasi penjualan emas bulan lalu.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, turunnya realisasi produksi dan penjualan emas karena saat ini eksplorasi emas dilakukan ke area yang lebih dalam, sehingga kandungan emas butuh proses lebih panjang.


Dihubungi secara terpisah, Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan, penurunan penjualan juga diakibatkan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagai informasi, proses refinery dilakukan di Jakarta.

Baca Juga: Rugi selisih kurs, laba bersih United Tractors (UNTR) kuartal I-2020 anjlok 40%

Ari bilang, sebagai akibat dari PSBB, Refinery Plant di Jakarta sempat berhenti beroperasi pada akhir Maret dan awal April ini. “Saat ini telah beroperasi kembali, namun dengan kapasitas produksi yang lebih rendah terkait dengan penerapan PSBB di Jakarta,” ujar Ari kepada Kontan.co.id, Selasa (28/4).

Rencana awal, tahun ini UNTR menargetkan menjual 360.000 ons hingga 370.000 ons emas pada lini bisnis pertambangan emas lewat Agincourt Resources dari tambang emas Martabe. Jumlah ini turun dibandingkan dengan target tahun lalu yang mencapai 400.000 ons.

Sara mengatakan, penurunan target ini karena emas yang dikeruk pada tahun ini diambil pada lapisan yang lebih dalam. Biasanya, kandungan (grade) emasnya akan lebih rendah.

Ke depan, seiring harga emas yang semakin berkilau, entitas anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini membuka peluang mencari tambang emas baru. “Iya, kami masih mencari peluang untuk pengembangan bisnis ke depan. Tetapi kami tidak ada target harus kapan merealisasikanya,” kata Sara.

Sebagai gambaran, konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 18,3 triliun, turun 19,02% ketimbang realisasi triwulan pertama tahun 2019 sebesar Rp 22,6 triliun. Dus, turunnya pendapatan bersih membuat laba bersih UNTR juga turun 40% menjadi Rp 1,8 triliun.

Pendapatan bersih dari bisnis tambang emas menyumbang Rp 1,95 triliun atau 11%, dari pendapatan total UNTR per Maret 2020.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) mengantongi pendapatan Rp 18,3 triliun pada kuartal 1 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat