KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sektor otomotif dinilai masih berpotensi tumbuh di tahun ini. Meski begitu pertumbuhannya dinilai masih akan terbatas. Volume penjualan domestik sepeda motor (2W) turun 3,7% secara bulanan (MoM) menjadi 475.428 unit di bulan Juli 2023. Namun secara kumulatif hingga Juli 2023, volume penjualan sebesar 3.67 juta unit atau meningkat 42,9% secara tahunan (YoY). Sementara untuk mobil (4w), penjualan mobil sebesar 80.416 unit pada Juli 2023, turun 2,62% secara bulanan (MoM). Meski begitu, secara kumulatif masih tumbuh 4,5% YoY hingga Juli 2023 menjadi 586.401 unit.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, prospek penjualan motor dan mobil baru masih melandai. Ini sejalan dengan tren kenaikan suku bunga acuan dan penurunan laju pertumbuhan kredit nasional menjadi 8,5% per Juli 2023 dari yang sebelumnya mencapai lebih dari 10%.
Baca Juga: Dampak Subsidi Motor Listrik Bervariasi, Ini Rekomendasi Saham yang Layak Koleksi Oleh sebab itu, Praska menilai prospek hingga akhir 2023 pertumbuhan penjualan mobil dan motor baru diperkirakan masih akan relatif stagnan atau belum mengalami kenaikan signifikan. "Di tengah era suku bunga tinggi diperkirakan mempengaruhi kepada besarnya biaya pembiayaan yang menjadi salah satu pertimbangkan konsumen," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/9). Di sisi lain, munculnya pemain baru seperti Neta dan GWM menimbulkan kompetisi yang ketat pada aspek harga dan fitur. Menurutnya, hal tersebut dapat berdampak pada margin keuntungan produsen otomotif. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melanjutkan, pameran GIIAS telah membantu mendorong peningkatan penjualan dari kendaraan bermotor. Kemudian, endemi telah membantu masyarakat untuk kembali beraktivitas. "Sektor otomotif akan mendapatkan angin positif, begitu dengan posisi
sparepart sebagai pelengkap otomotif," katanya. Namun, ia juga sepakat bahwa potensi pertumbuhan pada sektor otomotif bisa berpotensi stagnan. Salah satu katalisnya dari isu polusi sehingga pemerintah mendorong masyarakat untuk
work from home, yang bisa menghambat mobilitas. "Apabila tidak ada perubahan situasi dan kondisi, kami melihat tren yang positif hingga akhir tahun masih ada, meskipun akan tipis atau cenderung stabil," sambungnya. Terkait persaingan, ia juga menilai munculnya produsen anyar di Tanah Air juga memberikan warna tersendiri untuk tumbuh kembang sektor otomotif. Khususnya, pemain baru di industri kendaraan listrik. Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia dan Ashalia Fitri memaparkan, penjualan BEV hingga Juli 2023 secara nasional telah mencapai 6.931 unit. Angka tersebut merepresentasikan pertumbuhan yang drastis, sebanyak 626 unit. Adapun pangsa pasar 4W EV di Juli 2023 mengalami perubahan dengan Wuling Air EV naik ke posisi pertama dengan penjualan 4W EV sebesar 27,3%, sebelumnya di Juni 2023 berada di posisi kedua. Sementara Hyundai Ioniq5 turun ke posisi kedua sebesar 25,7% seiring dengan penurunan pejualannya hanya 276 unit dari bulan sebelumnya 870 unit.
Baca Juga: Efek Bisnis Motor Listrik Bisa Sesaat "Namun demikian, penjualan BEV masih tergolong belum signifikan karena hanya mencapai 1,2% penjualan 4W nasional dan kami memproyeksikan penjualan 2023 untuk 4W BEV masih akan berada di bawah 3%," katanya.
Di sisi lain, penjualan HEV juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan mencapai 23.042 unit atau 3,9% penjualan 4W nasional. Toyota Innova Zenix kembali menduduki posisi sebagai
market leader, dengan 46,7% penjualan 4W Hybrid. Pebe memperhatikan perubahan pangsa pasar juga terjadi di 4W Hybrid nasional, dengan Toyota New Yaris Cross yang baru diluncurkan di Mei 2023 menempati posisi penjualan terbanyak kedua sebesar 28,3% penjualan 4W Hybrid, menggantikan Suzuki XL7 yang mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 15,2% dari Juni 2023 32,8%. Dari berbagai hal tersebut, Samuel Sekuritas memperkirakan minat terhadap jenis hybrid masih mendapatkan respo positif. Oleh sebab itu, mereka memproyeksikan penjualan 4W jenis Hybrid dapat mencapai sekitar 5% dari penjualan 4W nasional di 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .