KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Enseval Putera Megatrading Tbk (
EPMT) telah merilis laporan keuangan tahun buku 2022 pada Kamis (30/3). EPMT tercatat membukukan pertumbuhan pendapatan di sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2022, hingga akhir tahun 2022 penjualan neto EPMT tercatat mencapai Rp 28,02 triliun atau bertumbuh 9,17% dibandingkan penjualan neti per akhir tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 25,67 triliun. Penjualan neto EPMT masih didominasi oleh divisi barang konsumsi dengan kontribusi sebesar sebesar 40,74%. Pada akhir tahun 2022, divisi ini berhasil membukukan penjualan neto hingga Rp 11,41 triliun atau meningkat 8,44% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
Baca Juga: Enseval Putera (EPMT) Alokasikan Capex Rp 18 Miliar untuk Gudang Cool Room di 2023 Kemudian, divisi obat dengan resep dokter memberikan kontribusi kedua terbesar dengan porsi 30,02%. Sampai dengan akhir tahun 2022, divisi ini membukukan penjualan neto sebesar Rp 8,41 triliun. Sementara itu, divisi obat bebas berkontribusi sebesar 14,78% dengan nilai penjualan hingga Rp 4,14 triliun pada akhir tahun 2022. Sedangkan sisanya berasal dari divisi bahan baku dengan nilai penjualan Rp 2,50 triliun (kontribusi 8,94%), divisi peralatan kesehatan Rp 1,43 triliun (kontribusi 5,13%), divisi obat hewan dan ternak Rp 48,22 miliar (0,17%), dan terakhir divisi jasa layanan kesehatan dan pengangkutan sebesar Rp 60,56 miliar (kontribusi 0,22%). Bersamaan dengan itu, EPMT mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp 25,06 triliun di tahun 2022. Angka itu meningkat 9,60% dari beban pokok penjualan di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 22,86 triliun. Dengan demikian, perseroan berhasil mencatatkan laba bruto sebesar Rp 2,96 triliun hingga akhir tahun lalu atau meningkat 5,66% dibandingkan laba bruto pada akhir tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,80 triliun.
Pada akhir tahun 2022, beban usaha EPMT tercatat sebesar Rp 1,88 triliun, yang terdiri dari beban penjualan sebesar Rp 1,64 triliun dan Beban Umum dan administrasi sebesar Rp 240,32 miliar. Beban usaha tersebut lebih tinggi 5,82% dari posisi di akhir tahun 2021. Walhasil, EPMT pun berhasil mencetak peningkatan laba usaha sebesar 5,38% menjadi Rp 1,07 triliun per akhir tahun 2022. Sedangkan pada periode tahun sebelumnya, laba usaha EPMT tercatat sebesar Rp 1,01 triliun. Sehingga Perseroan dapat mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp842,59 miliar pada akhir tahun 2022, sedikit menurun 0,43% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp846,24 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .